Alumni Orange Atma Jaya Jakarta Sampaikan Evaluasi Kondisi Bangsa Indonesia 2022

- Minggu, 1 Januari 2023 | 13:11 WIB
Alumni Orange Atma Jaya Jakarta  (mufreni/satuarah.co)
Alumni Orange Atma Jaya Jakarta (mufreni/satuarah.co)

SATUARAH.CO - Alumni Orange Atma Jaya Jakarta menyampaikan evaluasi terhadap kondisi bangsa Indonesia sepanjang 2022. Hal itu dilakukan dalam Fokus Group Discussion (FGD) bertajuk "Optimis di Bidang Ekonomi, Penegakan HAM jalan di tempat". FGD itu menghasilkan rasa optimis pada bidang ekonomi, namun untuk penegakan HAM dirasakan jalan di tempat.                         

Juru bicara Alumni Orange, Apriyanto Tambunan menyampaikan, pertumbuhan ekonomi setelah Covid-19 sejak berakhirnya PPKM level 3 pada bulan Januari 2022 telah bangkit. Dan pada tanggal 30 Desember 2022 PPKM telah dicabut oleh Presiden, maka diharapkan semakin menggeliatnya perekonomian bangsa.                                         

"Data Kementerian Keuangan ekonomi triwulan ketiga mencatatkan kinerja baik dan mampu tumbuh 5,78 persen, hal ini dikarenakan fundamental ekonomi yang solid. Namun kejahatan investasi ilegal mencapai puncaknya di tahun ini dengan total kerugian sebesar Rp 109,67 trilyun (menurut data Satgas Waspada Investasi). Ini menandakan Otoritas Jasa Keuangan sangat lemah," kata Apriyanto, Minggu (1/1/23).       

Baca Juga: Sepanjang 2022, JAM Pidsus Lakukan Penyidikan Perkara Korupsi dengan Kerugian Keuangan Negara Rp 144 Triliun                                

Apriyanto menambahkan, pada bulan Februari 2022, kelangkaan minyak goreng juga memukul banyak sektor. Padahal kebutuhan nasional hanya 11 juta liter sedangkan produksi nasional sudah mencapai 20 juta liter, artinya ada masalah besar di hilir atau distribusi yang masih dikendalikan kartel.       

Di sisi lain Apriyanto Tambunan prihatin kondisi Indonesia kalah dalam gugatan Uni Eropa di Badan Penyelesaian Sengketa atau Dispute Settlement Body (DSB) Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) terkait larangan ekspor bijih nikel.                                                   

"Kami percaya, Presiden Joko Widodo terus konsisten berjuang untuk mendapatkan pertambahan nilai yang lebih adil terhadap sumber daya alam untuk kesejahteraan rakyat terutama untuk kasus nikel ini meskipun telah dikalahkan WTO," ujarnya.

Baca Juga: Jajaran Bidang Datun Kejaksaan RI Berhasil Selamatkan dan Pulihkan Keuangan Negara Rp 37,5 Triliun                                     

Sementara itu, Aktivis Alumni Orange Yoseph AL, menegaskan di bidang hukum tidak mengalami peningkatan yang signifikasi. Pembentukan Tim Penyelesaian Non Yudisial Pelanggaran HAM Berat Masa Lalu (Keppres no 17/2022) akan membuat tidak adanya kepastian hukum dan hanya fokus pada kompensasi kepada korban tanpa melihat penyelesaian yang adil.                                         

"Alumni Orange Atma Jaya sangat memperhatikan hal ini karena Bernadinus Realino Norma Irmawan (Wawan) alumni Atma Jaya turut gugur dalam Tragedi Semanggi 1 tahun 1998," ungkap Yoseph.        

Yoseph menilai stagnasi bidang hukum juga ditunjukkan oleh proses pengadilan Kasus Sambo, usulan restoratif justice yang dilontarkan oleh Johanis Tanak wakil ketua KPK yang baru dilantik serta molornya pembahasan di DPR tentang Rancangan Undang-Undang (RUU) Perampasan Aset (pelaku korupsi). 

Baca Juga: Forum Sekjen Cipayung Plus Hadiri Launching RDP dan Refleksi Akhir Tahun                                                  

Momentum disahkannya Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana atau RKUHP (6 Desember 2022) belum mengembalikan kepercayaan rakyat.                                               

"Alumni Orange mengapresiasi Presiden Jokowi yang telah sukses menjadi tuan rumah KTT G 20 di Bali (15-16 November 2022) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang telah menetapkan Partai Politik Calon Peserta Pemilu 2024. Diharapkan semua pihak menghindari politik identitas, hoaks dan ujaran kebencian," tandas Yoseph.                     

Halaman:

Editor: Budhie

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Catatan Pinggir Musorkot KONI Kota Bekasi 2023

Minggu, 26 Februari 2023 | 14:23 WIB

Jokowi, Hariman dan Malari

Senin, 16 Januari 2023 | 09:11 WIB

Kilas Balik dan Catatan Akhir Tahun 2022 Hipakad 63

Minggu, 25 Desember 2022 | 15:17 WIB
X