SATUARAH.CO - Puluhan warga Kampung Sungai Niri Mandala Jaya, Desa Segara Jaya, Kecamatan Taruma Jaya mendesak agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi segera menutup keberadaan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) liar yang berlokasi di wilayah itu.
Desakan tersebut diketahui ketika puluhan warga berunjuk rasa persis di depan lokasi TPS liar yang dikelola oleh warga setempat.
Kepala Dusun (Kadus) VIII Desa Segara Jaya, M. Yamin yang akrab dipanggil Kadus Gareng menegaskan, pihaknya dan warga sudah muak dengan keberadaan TPS liar yang sudah beroperasi lebih dari empat tahun di lokasi Tanah Merah kampung Sungai Niri Mandala Jaya, Desa Segarajaya Tarumajaya.
Baca Juga: Komitmen Pelayanan Prima kepada Masyarakat, Kantor Imigrasi Cilacap Siap Raih WBK WBBM
"Ya, kami sudah muak dengan TPS liar yang sudah empat tahun beroperasi tersebut. Meski jauh dari permukiman warga, tapi baunya sangat menyengat, apalagi jika angin ke arah permukiman warga," tandasnya.

Menurut Kadus Gareng, sudah beberapa kali pihak Kecamatan Taruma Jaya dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bekasi menutup operasional TPS liar tersebut, namun selang beberapa jam kemudian, TPS liar tersebut dibuka kembali.
"Ini perlu ketegasan Pemkab Bekasi. Karena setelah ditutup oleh DLH Kabupaten Bekasi dan pihak Kecamatan, namun dibuka kembali oleh pihak pengelola," bebernya.
Sepengetahuan Kadus Gareng dan warga lainnya, TPS liar tersebut sudah beroperasi sejak empat tahun lalu. Namun katanya, pihaknya belum mengetahui soal perizinannya.
Baca Juga: Ini Hasil Analisis BMKG, Ungkap Penyebab Gempa M 5,3 di Melonguane Sulawesi Utara
"Kalau masalah izin-izinnya saya enggak tahu soal TPS liar ini. Masyarakat melakukan unjukrasa ini karena bau sampah ini sangat menyengat, sampai mengganggu orang tidur. Apalagi kalau malam, angin barat dan posisi kampung saya ada di timur, itu bau dari TPS liar itu yang dibawa melalui angin, baunya sudah tidak bisa dijabarkan lagi," tandasnya.
"Karena masyarakat sudah hilang kesabaran, makanya sampai demo seperti ini. Minta ditutup jangan sampai ada pembuangan sampah di sini," ujarnya seraya aksi demo yang dilakukan ini mendadak tanpa ada rencana.
"Saking sudah kesalnya, menggunung kekesalan warga, langsung aja deh kita demo. Warga hanya minta ditutup dan tidak ada pembuangan sampah di sini," ungkap Kasus Gareng yang diamini para pendemo.
Baca Juga: Peringati HBI ke 73, Kantor Imigrasi Cilacap Gelar Tabur Bunga di TMP Sureng Rono Cilacap
Artikel Terkait
Tawuran di Cibitung, Seorang Remaja Tewas Akibat Luka Bacok
Disambut Antusias Warga, Kantor Imigrasi Cilacap Kembali Gelar Kancil Ngapak di Purbalingga
Dihadiri Plt Wali Kota, Ketua KPU Resmi Lantik Anggota PPS se Kota Bekasi
Hadiri Pelantikan 561 Anggota PPS, Begini Kata Dani Ramdan
IPC TPK Gelar Media Gathering Bersama Forwami di Pelindo Maritim Tower