SATUARAH.CO - Potensi pertanian di Desa Kedung Pengawas, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi belakangan ini masih terkendala dengan aliran air irigasi maupun sekunder akibat tidak lancar.
Hal itu lantaran tersendat dengan adanya sampah dan endapan lumpur hingga terjadi penyempitan dan pendangkalan, sehingga perlu mendapat perhatian serius dari dinas terkait.
Baca Juga: 36 Ribu Titik Dipasang Lampu PJU, 2024 Kab Cirebon Bakal Terang Benderang
Seperti yang dikatakan Edi Junaedi Ketua Kelompok Tani Mukti I Desa Kedung Pengawas. Menurutnya, terjadi penyumbatan aliran air ada di dua titik lokasi yang hingga saat ini masih menjadi kendala.
Dikatakan, kondisi saluran air itu terjadi lantaran adanya penyumbatan sampah, lumpur hingga penyempitan yakni pada saluran irigasi DT 8 Kampung Baru dan sekunder yang masuk dalam lingkungan RT 018 - RT 021 Kampung Belendung wilayah Dusun 3 Desa Kedung Pengawas.
Baca Juga: Pengen Dapat Jatah Parkiran, AS Aniaya Korban, Ini Akibatnya
"Petani minta irigasi dan sekunder agar segera dinormalisasi dan diturap agar aliran air lancar. Agar petani bisa mengairi sawah dan kebun yang digarapnya guna meningkatkan pendapatan hasil pertanian," ujar Edi Junaedi.
Menyikapi hal itu, Kepala Desa Kedung Pengawas, Nasarudin mengaku telah mengajukan usulan tersebut sebagai skala prioritas pada Musrembang Kecamatan tahun lalu.
Baca Juga: Dalam Kondisi Pembatasan Aturan dan Kuota, PT BBWM Tetap Raih Laba dan Prestasi
Menurutnya, salah satu di antara usulan itu adalah normalisasi dan turap untuk irigasi dan sekunder di wiliyah Dusun 3 sepanjang 1000 meter dan Tembok Penahan Tanah (TPT) di sisi irigasi dan sekunder tersebut dengan panjang yang sama yakni 1000 meter kiri kanan.
Dikatakan dia, jika adanya pendangkalan pada irigasi mau pun sekunder tersebut sangat berimbas pada pertanian lantaran tidak lancarnya air. Karenanya, sambung Nasarudin, petani sangat membutuhkan air.
"Semoga saja ajuan yang sudah diusulkan melalui Musrembang Kecamatan itu bisa direalisasikan oleh para pemangku kebijakan pada tahun 2022,nanti," imbuhnya.
"Insya Allah ke depannya jika sudah dinormalisasi irigasi dan sekunder, para petani sawah dan kebun akan bisa lebih meningkatkan penghasilannya," kata Abdulhadi, anggota Karang Taruna Desa Kedung Pengawas.✓
Artikel Terkait
Gak Punya Modal Buat Jual Sayur, Warga Kedung Jaya Ini Nyetrum Ikan di Saluran Pembuang DT 8
Jelang Pilwu, Wabup Cirebon Pimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Sangkan Jati 2021
Dalam Kondisi Pembatasan Aturan dan Kuota, PT BBWM Tetap Raih Laba dan Prestasi
Ada Indikasi Markup Anggaran Rutilahu Pebayuran, TFL dan Camat Kompak Diam
Pengen Dapat Jatah Parkiran, AS Aniaya Korban, Ini Akibatnya