SATUARAH.CO – Komisi VI DPR setuju pemerintah dalam hal ini Pertamina menyesuaikan harga bahan bakar minyak atau BBM nonsubsidi dan subsidi.
"Komisi VI DPR mendukung penyesuaian harga BBM nonsubsidi yang mengikuti harga keekonomian minyak dunia untuk menjamin kesehatan keuangan PT Pertamina (Persero) dalam menjalankan penugasan pemerintah," demikian satu kesimpulan yang dibacakan dalam RDP dengan Dirut Pertamina.
Namun, ekonom senior Rizal Ramli mengkritisi langkah DPR yang menyetujui kenaikan tersebut.
Baca Juga: Ketua APDESI Keberatan Organisasinya Dicatut Mendukung Perpanjangan Masa Jabatan Jokowi
"Kok DPR setuju saja? Audit dulu dong Pertamina, apakah ada peningkatan effisiensi? Sibuk sponsor kiri-kanan? Kenaikan harus memilih dengan target2 effisiensi. Ahok ngomong gede doang," ujar Rizal dalam cuitan twitternya @RamliRizal, Rabu (29/3/2022), dilansir dari telusur.co.id.
Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan, selama harga Pertamax ditahan Pertamina harus menombok sampai Rp6.000-Rp7.000 per liter. Nicke meminta restu ke parlemen pada RDP kemarin untuk bisa menaikan harga jual Pertamax.
Baca Juga: Diduga Peras OPD, Dua Oknum Auditor BPK Jabar Terjaring OTT di Gedung Bupati Bekasi
Baca Juga: Gegara Masjid Dilarang Gunakan Toa, Emak Emak Geruduk Kantor Kecamatan Patokbeusi Subang
"Karena ini Pertamax kan juga digunakan oleh masyarakat yang kendaraannya bagus. Jadi, sudah sewajarnya dinaikan karena juga bukan untuk masyarakat miskin," kata Nicke. √
Artikel Terkait
Brian May Minta Pemkot Bekasi Perhatikan Pengusaha Lokal, Ini Menurutnya
Solar Langka, Nelayan Aceh: Alihkan Anggaran Pemilu untuk Tambah Kuota Subsidi
FOLENTER Kritisi kinerja Dinas SDABMBK Kab Bekasi, Ini Kata Koordinator Aksi
OTT Audit BPK di Pemkab Bekasi, LAMI: Harus Diusut Tuntas Soal Dana BTT Covid 19
Jalan Rusak Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Tasikmalaya Undang Firli Pantau Pembangunan