SATUARAH.CO – Fraksi PKS menolak wacana kenaikan harga BBM jenis Pertamax, yang dikabarkan telah mendapat lampu merah dari DPR.
Wakil Ketua Fraksi PKS DPR Mulyanto menegaskan, pemerintah seharusnya konsisten dalam mengambil kebijakan terkait harga BBM dalam negeri. Kebijakan yang diambil semestinya mempertimbangkan daya beli masyarakat yang belum pulih akibat diterpa pandemi Covid-19.
"Soal konsistensi ini penting agar kebijakan Pemerintah mudah dipahami dan mendapat dukungan publik. Contohnya terkait dengan harga Pertamax. Di awal-awal pandemi saat harga migas dunia anjlok pada titik terendah, pemerintah tidak menurunkan harga Pertamax," kata Mulyanto dilansir dari telusur.co.id, Rabu (30/3/2022).
Baca Juga: Akibat Swasta Kuasai Bisnis Sawit, Pemerintah Tak Berdaya Atur Harga Minyak Goreng
"Sekarang, saat harga migas naik, pemerintah segera mewacanakan untuk menaikan harga Pertamax. Ini kan tidak konsisten. Masyarakat pada posisi yang tidak diuntungkan,” sambungnya.
Menurut Mulyanto, kini masyarakat tidak dapat membedakan mana BBM jenis umum maupun BBM yang khusus penugasan dan BBM bersubsidi. Karena semua harga BBM diatur pemerintah.
Ke depan, pemerintah harus konsisten terkait kebijakan BBM jenis umum, yang harganya bergerak sesuai mekanisme pasar. Biar pasar yang menentukan harga itu melalui kompetisi yang adil antara pertamina dan swasta lainnya, sehingga terbentuk harga yang fair.
Baca Juga: Usai Ditetapkan Tersangka, Penyidik Belum Tahu Keberadaan Pendeta Saifuddin Ibrahim
Baca Juga: Harga Kebutuhan Pokok Terus Naik Jelang Ramadhan, Begini Reaksi Anggota Komisi VI DPR
Selain itu, kenaikan Pertamax secara langsung juga akan menekan Pertalite, karena dapat diperkirakan pengguna pertamax akan beralih ke pertalite. Sebab, selisih harga yang cukup lebar antara pertamax dan pertalite akan mendorong terjadinya hal tersebut.
"Seharusnya Pemerintah segera membayar dana kompensasi bagi Pertamina yang selama ini tertunggak sebesar 100 triliun rupiah. Ini cara yg elegan untuk menyehatkan Pertamina," tutup anggota Komisi VII DPR itu. √
Artikel Terkait
Ketua APDESI Keberatan Organisasinya Dicatut Mendukung Perpanjangan Masa Jabatan Jokowi
DPR Setujui Kenaikan Pertamax, RR: Audit Dulu Dong
Gegara Ini, Politikus Partai Golkar Gagal Dilantik Jadi Ketua Komisi XI DPR
Brigjen Iwan Setiawan Resmi Dipromosikan sebagai Danjen Kopassus
Jelang Laga Terakhir Vs Barito Putera, Persib Bandung Matangkan Strategi