Geruduk Gedung Rektorat, Ini Lima Tuntutan Mahasiswa IAIN Syekh Nurjati

photo author
- Jumat, 19 Agustus 2022 | 15:09 WIB
Salah satu famplet yang dipasang para mahasiswa IAIN Syekh Nurjati saat unjukrasa (Foto: Nurudin/satuarah.co)
Salah satu famplet yang dipasang para mahasiswa IAIN Syekh Nurjati saat unjukrasa (Foto: Nurudin/satuarah.co)

SATUARAH.CO - Di bawah naungan Organisasi Kemahasiswaan (ORMAWA), mahasiswa IAIN Syekh Nurjati Cirebon geruduk kantor Rektorat IAIN Cirebon. Dengan membawa famplet berbagai tulisan, mereka menuntut pihak kampus transparan dalam pengelolaan keuangan, Jumat (19/8/22).

Aksi yang dilakukan pada pukul 08.00 WIB pagi, dengan titik kumpul di gedung ICC dilakukan sebagai bentuk protes para mahasiswa atas perlakuan kampus terhadap ORMAWA.

Mereka kemudian longmarch dari gedung ICC menuju halaman kantor Rektorat IAIN Syekh Nurjati Cirebon.

Baca Juga: Jaksa Agung: Pemidanaan Terhadap Korporasi Pertimbangkan Stabilitas Ekonomi dan Keberlangsungan Usaha

Di halaman gedung rektorat ini, mahasiswa berorasi dan membentangkan sejumlah famplet yang bertuliskan kecaman. Salah satunya "Kampus Ini Disita Mahasiswa".

Pada aksi tersebut, mahasiswa juga membakar ban, hingga asap hitam membumbung tinggi. Setelah itu, mahasiswa memaksa ingin bertemu Rektor IAIN Cirebon dan mencoba masuk melalui pintu elektrik berbahan kaca.

Namun karena pintu secara otomatis menutup, mahasiswa mencoba membuka dengan menahannya. Namun kaca tidak kuat sehingga dari dua pintu yang tertutup, satu pintu sebelah kanan remuk, pecahan kaca pun berantakan.

Baca Juga: Tersangka SD Jalani Rawat Inap di Ruang ICU RSU Adhyaksa

Setelah itu, mahasiswa naik ke atas lantai dua dan diterima Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Dr H Sumanta M.Ag didampingi Direktur Pascasarjana Prof Dr H Dedi Djunaedi M.Ag, Wakil Rektor 2, Dr Kartimi M.Pd, Wakil Dekan, Dr H Anwar Sanusi dan Kasubag Humas IAIN Cirebon, H M.Arifin.

Dalam dialog tersebut, mahasiswa membawa 5 tuntutan, pertama meminta kejelasan seputar perpindahan dari PNBP ke BLU yang sudah menghambat pengunduhan dana DIPA dari setiap anggaran.

Kedua, konstribusi dan kepedulian dari pihak lembaga untuk pelaksanaan PBAK. Ketiga, PMB gelombang dua yang terkesan tidak siap sehingga menghambat persiapan PBAK. Keempat, audiensi terbuka dengan mahasiswa terkait tuntutan. Kelima, Perbaiki segala akses yang menghambat.

Baca Juga: Sebut G20 Wajah Jokowi di Mata Dunia, Ketum GMKI Utus Bidang Hubungan Internasional ke Bali

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Budhie

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X