SATUARAH.CO - Masyarakat Kabupaten Bekasi dikejutkan dengan beredar luasnya draft rotasi mutasi aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi beberapa bulan lalu.
Draft itu berisikan nama-nama ASN dan jabatan awal hingga posisi baru yang bakal diisi. Hal ini sontak membuat publik di Kabupaten Bekasi bertanya-tanya.
Baca Juga: Soal Penetapan Pj Bupati Bekasi, Bhagasasi Institut Beri Saran Buat Kemendagri, Begini Katanya
Menanggapi hal itu, Ketua Umum Gabungan Masyarakat Indonesia (GMI) Riden mengatakan, menyebarnya draft rotasi mutasi di lingkungan Pemkab Bekasi tentunya memiliki dampak negatif ke depan.
"Saya merasa prihatin dengan adanya beberapa temuan terkait dugaan praktik jual beli jabatan yang dilakukan para oknum calo.
Kami DPP GMI sudah mengantongi beberapa temuan terkait dugaan praktik jual beli jabatan yang dilakukan para oknum calo tersebut," bebernya, Jumat (20/5/22).
Riden menambahkan, sebagai kontrol sosial, pihaknya akan terus mengawal kasus yang berkaitan dengan rotasi mutasi tersebut.
Baca Juga: Defend ID Holding BUMD Berkolaborasi dengan Pemkab Subang Tanam 5 Ribu Pohon Produktif
"Biarkan saja mereka bersaing sesuai dengan kapasitas dan kapabilitas mereka masing-masing. Kami sangat miris dan merasa terpanggil dengan adanya praktik jual beli jabatan di lingkungan Pemkab Bekasi itu," tandasnya.
Untuk itu, Riden mengatakan, pihaknya siap menampung dan membuka posko pengaduan para ASN yang sudah menjadi korban praktik jual beli jabatan tersebut.
"Coba bayangkan, guru sekolah yang sedang mengabdi sebagai tenaga pengajar diiming-imingi untuk jadi kepala sekolah. Ada juga pegawai kecamatan dirayu supaya naik jabatan menjadi Sekcam, Camat pun ada yang dirayu untuk menjadi camat di wilayah yang basah dan ada juga pegawai puskesmas yang ingin dijadikan kepala puskesmas dan seterusnya. Untuk itu kita akan buka posko pengaduan," ungkap Riden.
Baca Juga: Dokumen Lengkap, Badan Kesbangpol Survei Keberadaan SMSI Kota Bekasi
Bahkan pihaknya mensinyalir, ada puluhan bahkan ratusan korban dalam praktik tersebut dan kerugian mencapai miliaran rupiah.
"Coba bayangkan, kasihan jan mereka yang terobsesi bahasa calo demi sebuah jabatan," tandas Riden. √
Artikel Terkait
Ngeri!! Bangunan SDN Sukamekar 03 Nyaris Ambruk, Kapan Nih Direhab?
Lestarikan Budaya Betawi, Kec Mustikajaya Bakal Gelar Festival Adu Bedug dan Dondang
Hadiri Kick Off Numerik DDP di Muaragembong, Ini Menurut Sekda Kab Bekasi
Pelaku Anirat Malam Idul Fitri 1443 H di Counter Yayang Cell Serahkan Diri ke Polisi
Wartawan metrodua.com di Tapanuli Tengah Dibacok dari Belakang, Ini Kronologisnya