SATUARAH.CO - Pemerintah hendaknya memerhatikan kondisi ekonomi masyarakat saat membahas dan memutuskan anggaran pemilu bersama DPR dan KPU.
Pasalnya, saat ini ekonomi masyarakat masih terdampak pandemi. Sebagian besar warga kelas bawah khususnya di pelosok daerah sangat butuh bantuan pemerintah, terlebih di tengah lonjakan harga-harga pangan.
Baca Juga: Ratusan Korban Investasi Bodong Serbu Kantor Baru LQ Indonesia di Surabaya
Itulah salah satu poin yang disampaikan kelompok nelayan Nusliko, Kecamatan Weda, Halmahera Tengah, Maluku Utara, dalam aksi protes terhadap anggaran pemilu yang mencapai Rp.110,4 triliun, Selasa (19/4/22).
“Ratusan triliun buat pemilu rasanya percuma. Dorang tidak mikir kami di bawah menderita, cari makan saja susah,” kata perwakilan nelayan Jhoni Mawire (41).
Baca Juga: Plt Wali Kota Bekasi Hadiri Santunan Akbar di Masjid Al Muslimin Medan Satria
Menurutnya, daripada dialokasikan semua untuk pemilu lebih baik pemerintah memangkas anggaran tersebut untuk membantu para nelayan.
Sebab, lanjut Jhoni, sudah lama kehidupan nelayan di wilayahnya dalam kondisi mengkhawatirkan. Di samping terdampak pandemi, faktor sarana dan prasarana, juga cuaca serta kondisi lingkungan yang buruk membuat mereka semakin sulit mendapat ikan.
Baca Juga: Kantor Imigrasi Cilacap Gelar Layanan Inovasi Kancil Ngapak
Artikel Terkait
Jaga Kondusifitas Wilayah, Aparat Desa Setia Asih Rutin Gelar Patroli Ramadhan
Gegara Pengen Divaksin, Ratusan Warga Serbu Desa Kedung Pengawas
Sasar 1085 Orang, Polda Metro Jaya Gelar Akselerasi Percepatan Vaksin di Pasar Tanah Abang
Namanya Dicatut, Sekda Kota Bekasi Angkat Bicara
Anggaran Pemilu Rp 110,4 Triliun, Petani Boyolali: Giliran Harga Tomat Dibiarkan Murah