Jazilul Fawaid: Penundaan Pemilu Bukan Perkara Mudah

photo author
- Kamis, 3 Maret 2022 | 15:01 WIB
Wakil Ketua Umum Bidang Pemenangan Pemilu DPP PKB, Jazilul Fawaid. (telusur.co.id)
Wakil Ketua Umum Bidang Pemenangan Pemilu DPP PKB, Jazilul Fawaid. (telusur.co.id)

Politikus asal Pulau Bawean, Gresik, Jawa Timur ini mengatakan, saat ini PKB secara kepartaian sangat solid. Struktur kepengurusan juga sudah terbentuk hingga tingkat ranting.

Baca Juga: 7 Tahun KNPI Kab Bekasi Vakum, Ini Menurut Budi Nasrullah Tanggapi Gangguan Musda ke XIV

Selain itu, konsolidasi internal juga terus dilakukan. Bahkan, PKB sudah bertekad bulat untuk menjadikan ketua umumnya, Muhaimin menjadi Presiden 2024.

”Setiap hari, Gus Muhaimin dan kita para pengurus partai berkeliling ke berbagai daerah untuk menghadiri deklarasi dukungan bagi Gus Muhaimin untuk menjadi Presiden 2024,” kata Jazil.

Menurutnya, usulan penundaan Pemilu 2024 belum tentu terealisasi. Namun, pelaksanaan pemilu sebagai satu agenda politik nasional pasti akan terjadi.

Baca Juga: Danlanal Bandung Hadiri Rapim TNI AL 2022 Secara Virtual

”Mau 2024 atau ditunda, pemilu tetap digelar makanya PKB terus menyiapkan diri untuk menghadapi pemilu yang akan datang,” ungkapnya.

Ketua Ikatan Alumni Perguruan Tinggi Ilmu Alquran (PTIQ) Jakarta ini mengaku sangat bersyukur dukungan terhadap Muhaimin maju sebagai capres yang terus bermunculan dimana-mana.

Disisi lain, tren elektabilitas PKB juga cukup bagus dari berbagai survei. Karena itu, Jazil sangat optimistis pada Pemilu 2024, PKB secara nasional bisa menggenjot perolehan kursinya di DPR RI dari saat ini 58 kursi menjadi 100 kursi.

Baca Juga: Sambut Hari Suci Nyepi, KMHDI Ajak Umat Hindu Refleksi Diri

Disinggung mengenai masih rendahnya elektabilitas Muhaimin, Jazil mengatakan bahwa masih ada waktu dua tahun untuk meningkatkan elektabilitas.

Jazil bahkan menyindir sejumlah nama yang memiliki elektabilitas atau popularitas tinggi berdasarkan hasil survei, seperti Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Ridwan Kamil, tapi hingga saat ini mereka belum memiliki tiket sama sekali untuk maju dalam pilpres.

Sebab, syarat untuk mengikuti kontestasi pilpres harus memiliki tiket dari parpol, minimal 20 persen suara nasional berdasarkan hasil pemilu sebelumnya.

Baca Juga: Pengeroyokan Haris Pertama, Terkait Kasus Rifa Handayani?

”Kalau kita, PKB, Gus Muhaimin sudah punya tiket 10 persen. Tinggal mencari tambahan 10 persennya lagi,” katanya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Dudun

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X