Jadi Pembina Apel Pagi, Ini Wejangan Kakanwil Kemenkumham Jateng yang Cukup Krusial

photo author
- Senin, 26 September 2022 | 16:58 WIB
Kakanwil Kemenkumham Jateng A Yuspahruddin
Kakanwil Kemenkumham Jateng A Yuspahruddin

SATUARAH.CO - Menjadi Pembina Apel Pagi, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah Yuspahruddin menyampaikan beberapa wejangan yang cukup krusial.

Perihal kedatangan Tim BPK ke Kantor Wilayah menjadi pembuka amanat Kakanwil. Berdasarkan informasi yang disampaikan Yuspahruddin, Tim BPK akan melakukan pemeriksaan 3 Oktober 2022.

Menyikapi hal tersebut Kakanwil Kemenkumham Jawa Tengah

mengharapkan adanya upaya persiapan dan kesiapan.

Baca Juga: Gercep DLH Kab Bekasi, Kondisi TPA Burangkeng Kembali Normal, Ini Penjelasan Kepala UPT TPA Jartoyo

"Terkait PNBP ini untuk dipersiapkan sebaik-baiknya. Baik kegiatannya maupun administrasinya. Kita siapkan sedemikian rupa. Manajemen diperbaiki, sehingga tidak akan ada persoalan yang menyumbang citra buruk untuk Kementerian," ungkap Yuspahruddin, Senin (26/9/22).

Lebih lanjut  arahan kedua, Kakanwil bicara tentang anggaran yang telah lepas "blokir". Tentang masalah tersebut, Yuspahruddin menginginkan jajarannya melakukan respon cepat.

"Oleh karena itu kita harus mempersiapkan diri untuk melaksanakannya. Jangan sampai saat nanti bintang dibuka,kita gelagapan. Karena ini sudah akan memasuki bulan Oktober. Kita semua harus bekerja lebih keras lagi untuk bisa menyerap anggaran itu," jelasnya dalam memberikan instruksi.

Baca Juga: Peringati HUT ke 21, Ribuan Warga Ikuti Gerak Jalan Santai yang Digelar DPC Partai Demokrat Subang

Kakanwil mengajak peserta apel untuk pandai-pandai bersyukur dengan kondisi saat ini, sebagai seorang ASN. Menurut Yuspahruddin, dengan kenaikan harga BBM yang memberikan efek domino begitu besar, tidak berpengaruh signifikan terhadap kehidupan ASN bila dibandingkan dengan golongan masyarakat lainnya.

"Kita harusnya bersyukur, bahwa kita dapat penghasilan setiap bulan, penghasilan tetap, mendapatkan tunjangan risiko,"  tegasnya.

Bentuk rasa syukur yang dimaksud Kakanwil adalah dengan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Yuspahruddin mengatakan, pada kondisi "sensitif" tersebut, biasanya masyarakat lebih kritis terhadap pelayanan dan kinerja ASN.

Baca Juga: PERSAJA, Kejati dan IAD Banten Gelar Operasi Katarak dan Hernia Gratis Bagi Masyarakat Tak Mampu

Yuspahruddin mengimbau agar tidak melakukan kesalahan prosedural dalam memberikan pelayanan, apalagi sampai melakukan pungutan liar. Masih berkaitan dengan hal sebelumnya, Kakanwil mengarahkan untuk tidak lebih mengedepankan prestasi, namun malah melegalkan perbuatan yang salah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Budhie

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X