Kemenkes Masih Pantau Kenaikan Kasus Covid-19

photo author
- Rabu, 2 Februari 2022 | 17:30 WIB
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi. (republika.co.id)
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi. (republika.co.id)

SATUARAH.CO – Kenaikan kasus konfirmasi harian Covid-19 terus terjadi dalam satu pekan terakhir. Pada Selasa (1/2/2022), angka kasus harian mencapai 16.021.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, saat ini Kementerian Kesehatan masih terus memantau kondisi kenaikan kasus Covid-19.

"Masih kita monitor karena baru 10 hari ini terjadi peningkatan kasus," kata Nadia dilansir dari republika.co.id, Rabu (2/2/2022).

Baca Juga: Merespons Laporan Masyarakat Soal Keterlambatan Obat Telemedisin, Presiden Perintahkan Tiba dalam Hitungan Jam

Namun, lanjut Nadia, potensi gelombang ketiga bisa saja terjadi jika melihat peningkatan kasus Covid-19 saat ini. Nadia memastikan akan ada pernyataan resmi bila Indonesia memang sudah memasuki gelombang ketiga.

Lebih lanjut Nadia mengatakan, adanya kenaikan positivity rate mingguan sebesar 3,65 persen juga sejalan dengan ditingkatkannya angka testing dan tracing.

Adapun untuk mendapatkan data yang komprehensif, sebaiknya data dilihat dalam 7 hari terakhir, tidak hanya fokus pada data harian saja.

Baca Juga: Marak Beroperasi Saat PPKM, Satpol PP Janji Segera Tertibkan Tempat Hiburan Malam

"Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan No. 4805 agar kita dapat melihat perkembangannya dalam 7 hari dan tidak terfokus dengan data harian saja. Hal ini agar kita dapat melihat data secara utuh sehingga dapat memperoleh informasi yang tepat,” tambah Nadia.

Kenaikan positivity rate ini menunjukan kemampuan deteksi Indonesia dalam hal testing dan tracing. Per 30 Januari 2022, jumlah orang yang di tes adalah 5,75 per 1.000 penduduk per pekan. Angka ini jauh diatas angka anjuran WHO, yakni 1 per 1.000 penduduk per pekan.

“Peningkatan kuota testing dan tracing ini merupakan bentuk dari upaya deteksi dini dalam mencegah perluasan penularan, serta mencegah munculnya klaster sebaran yang baru. Ini juga merupakan usaha untuk mendeteksi lebih awal gejala Covid-19 yang diderita oleh tiap-tiap individu. Hal ini penting untuk mencegah keterlambatan penanganan kasus mengingat varian Omicron yang memiliki persebaran lebih cepat namun cenderung tidak bergejala,” terang Nadia.

Baca Juga: Unit Reskrim Polsek Kawasan Sunda Kelapa Tangkap Pencuri Sepeda Motor dan HP

Kenaikan angka kasus dalam satu pekan terakhir telah diantisipasi oleh Kementerian Kesehatan dengan menyiapkan kapasitas tempat tidur perawatan Covid-19. Diharapkan hal ini dapat menjawab kekhawatiran masyarakat.

“Secara nasional, total ketersediaan tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) perawatan Covid-19 saat ini berjumlah 78.825 yang dapat tingkatkan sampai dengan kapasitas maksimal 156.847 tempat tidur. Untuk Jakarta sendiri, BOR di 196 rumah sakit rujukan saat ini di 6.496 dari 13.777 kapasitas tempat tidur yang tersedia. Dalam kondisi yang dibutuhkan, BOR di Jakarta dapat dikondisikan hingga mencapai 21 ribu. Jadi, tidak perlu terlalu khawatir, kapasitasnya masih cukup banyak,” papar Nadia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Dudun

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Ini Manfaat Buah Pepaya Bagi Kesehatan Tubuh

Rabu, 29 Oktober 2025 | 15:05 WIB

Supaya Jeruk Segar & Tahan Lama, Begini Caranya

Selasa, 28 Oktober 2025 | 12:24 WIB
X