SATUARAH.CO – Anggota Komisi VII DPR, Mulyanto mengingatkan Pemerintah bahwa riset vaksin Merah Putih merupakan amanah rakyat Indonesia dalam hal penanggulangan Covid-19.
Karena itu, upaya ini jangan sampai terhenti karena lembaga Pusat Riset Bio Molekuker (PRBM) Eijkman, dibubarkan.
"Pemerintah jangan gegabah, perlu memikirkan soal ini secara seksama. Jangan sampai program strategis yang menjadi amanat PRBM Eijkman, misalnya, untuk mengembangkan riset Vaksin Merah Putih menjadi mandeg atau terbengkalai," tegas Mulyanto kepada wartawan, Senin (3/1/2022).
Baca Juga: Kabar Gembira untuk Pegawai Honorer Eijkman S3, BRIN Tawarkan Ikut Penerimaan PNS 2021
Dia mengaku khawatir, dengan diberhentikannya para saintis yang mencapai 100 orang lebih serta dipindahkannya laboratorium PRBM Eijkman jauh dari RSCM/FKUI, akan menimbulkan masalah bagi kelanjutan Riset Vaksin Merah Putih yang dimotori PRBM Eijkman bersama BUMN Bio Farma. Terlebih, tidak mudah mencari pengganti para saintis ini dalam waktu singkat.
Begitu pula posisi laboratorium yang strategis dekat dengan rumah sakit dan fakultas kedokteran, sehingga akses kepada sampel, bahan, alat, dan SDM medis sangat mudah.
"Ini akan membuat jadwal produksi Vaksin Merah Putih Eijkman semakin molor," katanya, dilansir satuarah.co dari telusur.co.id.
Baca Juga: Penanganan Kasus Denny Siregar Tak Jelas, Polda Jabar Dinilai Menerapkan Standar Ganda
Dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VII DPR dengan Konsorsium Riset Covid-19 terakhir terungkap, bahwa riset Vaksin Merah Putih, yang dimotori PRBM Eijkman, mundur dari jadwal semula.
Karena Bio Farma, tidak siap untuk memproduksi vaksin berbasis protein rekombinan mamalia dan hanya siap kalau vaksin yang dikembangkan berbasis protein rekombinan ragi (yeast).
Ditambah lagi, dari hasil kunjungan kerja Komisi VII DPR ke Bio Farma juga diketahui, bahwa seed vaksin yang disiapkan PRBM Eijkman belum optimal untuk dikultivasi dan dimurnikan. Sehingga perlu diteliti ulang oleh PRBM Eijkman.
Baca Juga: Jokowi Perintahkan Mendag Jamin Stabilitas Harga Minyak Goreng
Dengan perubahan kelembagaan PRBM Eijkman seperti sekarang ini, maka pengembangan Vaksin Merah Putih menjadi semakin tidak menentu nasibnya. Untuk itu, Pemerintah harus segera menjelaskan duduk-perkara soal ini kepada publik.
Tujuannya, supaya harapan publik terhadap produksi Vaksin Merah Putih dari PRBM Eijkman tidak sekedar menjadi pepesan kosong.
Artikel Terkait
Kunjungi Bantargebang, Wali Kota Bekasi Ingin Pastikan Pembangunan Merata dan Optimal
Kualifikasi Piala Asia 2023: Timnas Indonesia Bakal Diperkuat Empat Pemain Keturunan
Vaksinasi di 7 Provinsi Belum Capai 70 Persen, Ini Penjelasan Menkes
Ketua DPR Minta Kebijakan PTM 100 Persen Dievaluasi, Ini Alasannya
Politisi Partai NasDem Tak Setuju Usulan Gubernur Lemhanas