SATUARAH.CO - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menggelar latihan kesiapsiagaan tsunami berskala internasional Indian Ocean Wave Exercise 2025 (IOWave25).
Latihan yang digelar bertepatan dengan Hari Kesadaran Tsunami Sedunia ini menguji skenario gempa dahsyat Magnitudo 9.2 (M9.2) di Utara Sumatera, Rabu (5/11/25).
Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani menjelaskan, ini merupakan momentum untuk pengingat kolektif akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi ancaman tsunami.
Adapun pelaksanaannya dipusatkan langsung dari ruang operasional Multi Hazard Early Warning System (MHEWS) BMKG untuk memastikan seluruh rantai peringatan dini tsunami berjalan prima dan responsif.
Baca Juga: Pimpin Sertijab dan Pengantar Purna Tugas, Kadivhumas Polri Tekankan Selalu Berbuat yang Terbaik
"Kegiatan ini mencerminkan tekad BMKG untuk memastikan bahwa keselamatan masyarakat adalah prioritas utama yang tidak dapat ditawar,” kata Teuku Faisal Fathani, Kamis (6/11/25).
Lebih lanjut, Teuku Faisal Fathani mengatakan, pelaksanaan IOWave yang bersinergi dengan peringatan global ini menjadi tonggak penting dalam menegaskan komitmen BMKG bahwa sistem peringatan dini tsunami yang sudah dibangun dan dioperasikan senantiasa berada dalam kondisi prima.
Latihan skenario Utara Sumatra M9.2 ini melibatkan partisipasi luas dari berbagai elemen bangsa. Faisal menegaskan bahwa kesiapsiagaan tsunami adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya BMKG semata.
"Kami sangat senang dengan tingginya partisipasi. Laporan terakhir mencatat keterlibatan dari BNPB, Basarnas, Polri, Metro TV, TVRI, 30 BPBD, kantor Basarnas daerah, 3 Sekolah, 7 komunitas Tsunami Ready, dan bahkan 1 ruang publik yaitu Bencoolen Mall. Antusiasme ini menunjukkan peningkatan kesadaran kolektif yang signifikan. Sebelumnya, latihan IOWave25 untuk skenario Selat Sunda pada 25 September telah sukses melibatkan 77 lokasi dan lebih dari 4.000 peserta, termasuk masyarakat, infrastruktur kritis (bandara), dan sektor privat di pesisir pantai," ujarnya.
Melalui IOWave25, Indonesia memainkan peran ganda yang strategis. BMKG tidak hanya bertindak sebagai National Tsunami Warning Center (NTWC) yang menyebarluaskan tes peringatan dini ke seluruh wilayah Indonesia, tetapi juga sebagai Tsunami Service Provider (TSP) utama di Kawasan Samudera Hindia yang menyediakan informasi peringatan dini ke negara-negara lain.
"Peran internasional ini telah membawa manfaat nyata. Bersama masyarakat, kita telah mampu membangun komunitas Tsunami Ready yang diakui UNESCO, yang juga ikut berlatih bersama kita hari ini. Kita akan terus membangun sinergi agar masyarakat di seluruh pesisir Indonesia semakin tangguh,” tutup Fathani, sebelum secara resmi membuka Latihan.
Baca Juga: Momen, Seorang Polisi Beri Pertolongan Pertama Korban Kecelakaan di Traffic Light Green Garden
Sementara itu Deputi Bidang Geofisika BMKG Nelly Florida Riama menyatakan latihan ini krusial untuk menguji sistem peringatan dini tsunami dari hulu hingga ke hilir.
Musababnya, latihan ini tidak hanya menguji sistem, tetapi menjadi ajang pembelajaran bersama untuk memperkuat koordinasi, mengasah kecepatan respon, dan menilai efektivitas Standard Operating Procedures (SOP) di tingkat nasional maupun daerah.