"Artinya bukan kebijakan ini tidak bagus, tapi kurang tepat sasaran, sehingga akan menjadi cibiran banyak pihak," tandasnya.
Dia berharap, ke depan Pemkab Bekasi harus lebih baik dan berbobot dalam mengambil kebijakan, jika perlu diskusi dengan LPM Kabupaten Bekasi atau lembaga lain yang ada.
"Kami LPM Kabupaten Bekasi, siap berdiskusi terkait pembangunan, sehingga ke depan pembangunan tepat sasaran dan bermanfaat untuk masyarakat Kabupaten Bekasi," imbuhnya.
Kritik paling tajam soal proyek pembangunan toilet dilontarkan Sekretaris DPD LPM Kabupaten Bekasi, Sulistiono.
Dia berujar, proyek pembangunan 488 toilet yang tersebar di setiap SDN dan SMPN di 23 kecamatan, terkesan dipaksakan dan hanya untuk kepentingan sesaat.
“Sebagai Lembaga Pemberdayaan Masyarakat, kita bisa memberi pemahaman kepada Pemkab Bekasi, agar ke depan jangan seperti ini lagi,” katanya, seraya menambahkan, 10 rutilahu anggarannya sama dengan 1 toilet.
“Mungkin toliet lebih penting ketimbang rutilahu,” celetuk pengurus DPD LPM Kabupaten Bekasi, lainnya.
Sementara itu, H Herman Urip mengatakan, program Berseka (Bersih Sehat Berkah) sangat bagus. Hanya saja, kalau biaya buat toilet sebesar itu dimana BERKAH-nya?