SATU ARAH - Ota (48) warga Kampung Teluk Kambulu RT 01/02 Kadus I, Desa Jayalaksana Kecamatan Cabangbungin, Kabupaten Bekasi hanya bisa pasrah meratapi nasibnya yang kini menyandang disabilitas.
Pasalnya, hingga saat ini dirinya belum mendapat perhatian dari pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi dalam hal ini Dinas Sosial. Bahkan ketika disambangi, Ota tak bisa tersenyum lebar lantaran kesedihannya.
Padahal Ota ingin seperti warga lainnya yang bisa menafkahi keluarganya dengan kaki yang normal.
“Saya mengalami geser tulang, istilah di kampung keseleo saat bermain sepak bola, sewaktu masih bujangan. Berobat ke sana k emari tidak ada perubahan, malah semakin parah. Pada tahun 2020 ini, kaki saya akhirnya diamputasi karena sudah tidak bisa diobati," beber Ota seraya meneteskan air mata.
Ota berharap, adanya bantuan dari dinas terkait pada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi memberikan solusi demi membantu kesulitannya.
"Saya berharap kepada Pemkab Bekasi, Pak Bupati, Pak Camat, Pak Kepala Desa, Pak Kepala Puskesmas dan Pak Dewan membantu kesulitan saya. Saya minta dibantu untuk kaki palsu. Dengan kondisi sekarang ini saya sangat kesulitan untuk beraktivitas, keseharian saya harus menggunakan tongkat. ,Saya ingin layaknya orang normal, agar saya bisa lebih mandiri dengan berjualan seperti dahulu," imbuhnya penuh harap, Sabtu (28/11/2020).
Menanggapi hal itu, Ketua Komite Nasional penyelamat Aset Negara (KOMNASPAN) Saman Hudi mengatakan, pihaknya menyayangkan Dinas Sosial Kabupaten Bekasi karena masih ada warga penyandang disabilitas yang belum dapat perhatian khusus dari Pemkab Bekasi.
