SATU ARAH - Juru bicara (Jubir) Komunitas Save Kali Cikarang (KSKC) Dedi Kurniawan mengaku belum yakin atas inspeksi mendadak (Sidak) yang dilakukan Ketua dan anggota DPRD Kabupaten Bekasi ke lokasi p embuangan limbah di salah satu perusahaan di Kabupaten Bekasi beberapa waktu lalu.
"Jujur, saya agak kurang yakin dengan hasil temuan pembuangan limbah perusahaan di Kabupaten Bekasi yang dilakukan Ketua dan anggota DPRD Kabupaten Bekasi. Ditindaklanjuti atau tidak ke ranah hukum, saya kurang yakin," tandasnya kepada awak media, Jumat (27/11/2020).
Karena lanjut Dedi, sidak tersebut bukan kali pertama, namun dari beberapa sidak yang sudah dilakukan, pihaknya tidak pernah mendapatkan jawaban yang memuaskan, seolah ada pembiaran.
"Kenapa saya bilang seolah ada pembiaran. Karena memang tidak ada tindaklanjutnya. Dari serangkaian kegiatan sidak yang sering dilakukan, jelas-jelaslas kok, sudah terjadi pencemaran Kali Cikarang yang dilakukan oleh oknum perusahaan yang tidak mendisiplinkan diri, tidak mengikuti prosedur dan ketentuan IPAL tentang ambang batas, tata kelola kadar mutu air yang boleh di buang ke kali/sungai.
Harusnya ada Law inforcement, ada funishmen yang diberikan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) melalui Satgas Gakkumnya," imbuh Dedi.
Anehnya, lanjutnya, baik itu dari DLH, hasil dari setiap sample air yg diambil dan dibawa dari Kali Cikarang yang kemudian katanya dibawa ke Laboratorium untuk dicek lebih lanjut, tapi kami tidak pernah mendapatkan ltindak lanjut laporan hasil print out kandungan kalibrasinya. Ini anehkan," ujar Dedi sambil tersenyum kecut, seolah meledek bahwa kedatangan rombongan anggota DPRD untuk melakukan sidak, tak lebih hanya pencitraan saja.
Dedi berharap masalah pencemaran limbah tidak bisa dibiarkan terus menerus. Karena katanya, Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja pernah berpesan saat kunjungannya ke KSKC bahwa, DLH Kabupaten Bekasi bersama Komunitas punya tanggungjawab besar, menjaga dan merawat kali yang ada di kabupaten Bekasi.
"Artinya, pesan Bupati yang saya baca, beliau sangat peduli pada lingkungan hidup. Saya merasa miris dan saya berharap jangan biarkan kejahatan lingkungan berjalan terstruktur sistematis dan masiv," tegas Dedi.