Petani Minta Dinas SDABMBK Tanggap, Saluran Sekunder di Kedung Pengawas Dangkal dan Tak Berfungsi

photo author
- Rabu, 6 Juli 2022 | 16:06 WIB
 (SATUARAH.CO/KARTA SASMITA)
(SATUARAH.CO/KARTA SASMITA)

SATUARAH.CO - Akibat kurangnya kesadaran masyarakat terkait kebersihan, membuat saluran sekunder di lingkungan warga pada 5 RT Dusun III Desa Kedung Pengawas, Kecamatan Babelan nyaris tidak berfungsi.

Hal itu lantaran saluran sekunder tersebut tertutup rapat dengan sampah rumah tangga dan endapan lumpur, sehingga mengalami penyempitan dan pendangkalan.

Saluran air sekunder itu dinilai warga tidak terawat. Padahal keberadaan saluran sekunder itu penting, karena memang merupakan saluran pembawa aliran air yang sangat dibutuhkan terutama pertanian, yang fungsinya untuk mengaliri air ke sawah maupun ke kebun.

Baca Juga: Geruduk Kelurahan Bahagia, Puluhan Warga Daftar Ojol Go Baride

"Bagaimana petani di sini bisa produktif Pak? Kalau saluran sekunder pembawa aliran airnya itu dangkal. Karena yang dibutuhkan petani itu hanya air," kata Mijan anggota Kelompok Tani Mukti 1, Desa Kedung Pengawas, Rabu (6/7/22).

Menurutnya, sudah 6 bulan ini petani di Dusun III Desa Kedung Pengawas sulit mendapatkan pasukan air, lantaran saluran sekunder ini mengalami penyempitan dan pendangkalan dengan volume lumpur tinggi.

Baca Juga: Empat Pejabat Fungsional Dokter dan Bidan RSUD Kab Bekasi Dilantik

"Iya Pak, air dari comberan rumah tangga pembuangannya langsung ke kali sekunder, , sehingga dapat menimbulkan bau yang yang tidak sedap," Keluh Namih (53), warga Kampung Belendung, Desa Kedung Pengawas.

Warga petani berharap kepada Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi (SDABMBK) Kabupaten Bekasi tanggap terkait saluran air sekunder di 5 RT Desa Kedung Pengawas yang dangkal, agar segera dinormalisasi agar bisa dimanfaatkan oleh masyarakat terutama pertanian.

Baca Juga: Sematkan Sticker Program Rutilahu di Kecamatan Cibitung, Begini Kata Dani Ramdan

Hal itu dibenarkan Kepala Dusun III Desa Kedung Pengawas, Edi Junaedi. Padahal kata dia, saluran sekunder ini sangat penting untuk mendistribusikan air ke pertanian. Jika saluran air sekunder dangkal seperti itu, lanjutnya, maka produksi pertanian di Dusun III ini nyaris lumpuh, lantaran tidak bisa mengaliri air ke sawah maupun ke kebun sayurannya.

"Karena di Dusun III Desa Kedung Pengawas ini masih ada lahan pertanian seluas kurang lebih 50 hektat," pungkasnya. √

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Budhie

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X