Oleh : lmam Setiadi *)
MENJELANG Hari Kemerdekaan Israel 14 Mei 1948-2022, Pemerintah Rl nampak terkesan biasa saja. Suasana politik dalam negeri masih sibuk membahas silaturahmi atau safari politik paska lebaran ldhul Fitri 1443 H.
Sementara Presiden lr.H.Joko Widodo sed-ang melakukan kunjungan ke luar negeri untuk rapat pertemuan dengan KTT ASEAN dan Amerika Serikat.
Menurut Presiden saat ini lndonesia sebagai pemegang koordinator kemitraan ASEAN - AS untuk periode 2021-2024.
Baca Juga: Tempati Urutan Investasi Tertinggi, Kepala DPMPTSP Kab Bekasi Bilang Begini
Baca Juga: Komisi III DPRD Kab Bekasi Dorong Koneksi Pembangunan Infrastruktur
Baca Juga: Ikuti Arahan Kemenkes, Dinkes Kab Bekasi Imbau Warga Agar Waspadai Hepatitis Akut
Bujukan pemerintah Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel masih dianggap "dingin" oleh pemerintah lndonesia.
Sampai hari ini pemerintah nampaknya belum "merdeka fikir" dalam membaca dinamika peta politik dunia.
Kondisi ini diperparah dengan sebagian umat muslim lndonesia yang menganggap Israel sebagai musuh lslam akibat provokasi oleh sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab.
Padahal sejarahnya, Israel adalah nama lain dari Nabi Yakub cucu Nabi Ibrahim bapak dari seluruh bangsa dan nenek moyang peradaban umat Islam dunia.
Berikut ini adalah manfaat jika pemerintah RI membuka hubungan diplomatik dengan Israel :
- lndonesia dan Organisasi Konferensi lslam (OKI) akan mendapat citra positif di mata dunia internasional dalam upaya membangun perdamaian dunia.
- lndonesia dapat mengadopsi teknologi misil dan drone, teknologi intelijen dan teknologi pertanian termasuk investasi capital-capital Ventura Israel.
Artikel Terkait
Alhamdulillah, Sekda Kab Bekasi Respon Soal Lampu PJU di Flyover Tarumajaya, Ini Katanya
Diapresiasi Ketum LAMI Jonly Nahampun, Kodim 0507 Bekasi Gelar Lomba Mural
Jamaah Haji Kab Bekasi Diimbau Kemenag Persiapkan Diri
Tim Damkar Kab Bekasi Evakuasi Bocah 5 Tahun, Terjepit Ring Besi di Jari Tangannya
Pembangunan Jalan Baru di Subang Alami Kendala, Gegara Pemilik Lahan Tolak Beri Hibah