SATUARAH.CO - Kabupaten Bekasi merupakan daerah dengan industri terbesar di Asia Tenggara, namun masih saja ada warganya yang tinggal di rumah tidak layak huni.
Yang lebih menyedihkan lagi, ada anak Yatim Piatu tinggal di rumah yang sudah rombeng, bahkan nyaris roboh.
Nasib malang itu dialami Adinda Dewi Muhaini Putri (14 ) yatim piatu yang tinggal bersama kakaknya Nasrul (29), warga Kampung Bojong RT. 004/001 Desa Jayalaksana, Kecamatan Cabangbungin.
Baca Juga: BREAKING NEWS: Ferdinand Hutahaen Ditahan
Nasrul Kakak dari Dewi Muhaini Putri yang masih duduk di bangku sekolah MTs Nurul Islam harus menerima kenyataan menjadi tulang punggung keluarga yang kesehariannya bekerja serabutan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
"Saya takut banget kalau lagi ada angin, takut ambruk, apalagi kalau hujan, atapnya pada bocor bang, terkadang saya nginep di rumah tetangga," terang Nasrul menceritakan apa yang dialaminya.
Nasrul menjelaskan, semenjak kedua orang tuanya meninggal dunia, dirinya merasa kesulitan untuk mencari kebutuhan sehari-hari. Namun ia tetap melanjutkan sekolahnya untuk menggapai impian.
Baca Juga: Kemendikbudristek Terus Dorong RUU TPKS Hingga Final
Sementara rumah yang ditempati sepeninggalan orang tuanya, meskipun sudah nyaris roboh ia bersama adiknya tetap tinggal di rumah rombeng itu sebagai istananya, selain mencari pekerjaan sambil mengurus adiknya yang baru berusia 14 tahun.
"Saya kalau ingat kedua orang tua saya ampe nangis, segitu berat nya beban yang saya alami ini," ungkap Nasrul sambil menundukan kepalanya seakan hendak menangis.
Menanggapi kondisi itu, Ketua Perkumpulan Media Online Indonesia (MOI) Bekasi Raya Misra SM merasa prihatin dan menyayangkan atas kondisi itu, yang seharusnya tidak terjadi di daerah dengan Industri terbesar se Asia Tenggara.
Baca Juga: Bentuk Tim Tangguh, RANS Cilegon FC Datangkan Oezil
Misra berujar, program Bekasi Bedah dan Menatap Rumahan (Bebenah) masih perlu dievaluasi lantaran belum tepat sasaran.
Sejatinya, kata dia, warga miskin dan yatim dapat diprioritaskan dalam hal bantuan bedah rumah atau rutilahu, jangan sampai sudah terjadi roboh dulu baru dibangun.
"Jika menjalankan amanat Undang-Undang harus kejadian yatim piatu seperti ini tidak terjadi, apalagi ada di Kabupaten Bekasi yang dijuluki kota Industri," ujarnya.
Artikel Terkait
Pria Tendang Sesajen di Semeru, Muhaimin: Tak Hargai Pluralisme
Es Krim Bisa Jadi 'Obat' Pasien Covid-19, Begini Penjelasan Dokter
Dukung Perjuangan Rakyat Palestina, Gus Yahya: NU Tidak Pernah Berpindah
Wow... Gaji Anggota DPRD DKI Naik, Lebih Besar dari DPR?
Diperiksa Bareskrim Polri, Ferdinand Hutahaean: Saya Punya Riwayat Penyakit