World Animal Protection Anggap Ayam KFC Indonesia Tak Sejahtera

photo author
- Rabu, 24 November 2021 | 20:23 WIB
 (SATUARAH.CO/MUFRENI)
(SATUARAH.CO/MUFRENI)

SATUARAH.CO - Perusahaan restoran cepat saji Kentucky Fried Chicken (KFC) Indonesia diprotes. Penyebabnya, mereka dianggap tidak memberikan kesejahteraan yang baik bagi ayam yang mereka jual, semasa hidup.

Protes melalui surat terbuka ini, disampaikan World Animal Protection. Ini juga dalam rangka peringatan Hari Kesadaran Penggunaan Antibiotik se dunia.

"Jutaan ayam tidak pernah mendapat kesempatan untuk melihat sinar matahari, tumbuh pada tingkat alami atau berperilaku seperti yang mereka lakukan di alam liar. KFC Indonesia mendapat untung dari rasa sakit ini," kata Manajer Kampanye di World Animal Protection Rully Prayoga kepada wartawan, Rabu (24/11/21).

“Banyak yang menderita ketimpangan dan lesi kulit. Metode peternakan intensif juga sering mengandalkan penggunaan antibiotik rutin sebagai solusi cepat untuk menjaga hewan yang stres dan sakit tetap hidup," ujarnya.

Baca Juga: Kepala DLH Kota Bekasi Resmikan TPS3R di Pondokgede

Selain itu, kata Rully, penggunaan antibiotik yang berlebihan pada ayam ini memicu krisis superbug mematikan, yang membunuh lebih dari 700.000 orang per tahun dan terus meningkat.  Ini berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO. Penyakit resistensi antibiotik inilah yang juga diidap artis Nadia Vega.

"Tidak hanya ayam-ayam ini yang menderita, kesehatan manusia juga terancam. Pergeseran ke sistem pertanian dengan kesejahteraan yang lebih tinggi menggunakan breed ayam yang tumbuh lebih lambat akan mengurangi kebutuhan akan antibiotik," ungkap Ruly

Kepala Kampanye Global di World Animal Protection Jonty Whittleton menambahkan, banyak restoran dengan nama atau merek terkenal menolak memberikan miliaran ayam kesempatan untuk melihat sinar matahari dan tumbuh pada tingkat yang sehat atau berperilaku secara alami.

Baca Juga: Kerap Resahkan Warga, Satpol PP Kab Bekasi Tutup THM Termasuk di Tambun Selatan

"Covid-19 telah mengajarkan kita bahwa kesejahteraan hewan dan kesehatan manusia saling terkait, tidak boleh ada bisnis seperti biasa. Motif komersial mendorong kekejaman dan penderitaan, dan ini harus diakhiri," tandasnya.

Menurut Rully, persoalan ini sudah pernah disampaikan World Animal Protection pada tahun 2020 lalu kepada KFC Indonesia. Namun, hingga kini tak juga tuntas.

"Diskusi pada 2020 dengan kami, ketika kami tanya jawabannya klise, kami sudah mengikuti regulasi. Regulasi yang mana? Declare dong, kriteria yang sudah diikuti," kata dia.

Pihaknya menduga, tak kunjung membaiknya kesejahteraan ayam yang dijual KFC Indonesia, lantaran perusahaan itu dinilai tak menganggap penting perkara ini. Perusahaan, disinyalir hanya mengutamakan produknya agar laku, tanpa berupaya meningkatkan kualitasnya.

Baca Juga: Mediasi Temui Jalan Buntu, Warga Kampung Jatibaru Tetap Tolak THM di Ruko Niaga Kalimas 2

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Budhie

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X