SATUARAH - Banjir yang melanda sejumlah wilayah Kabupaten Bekasi akhir-akhir ini membuat masyarakat yang terdampak banjir di Desa Pantai Bakti Kecamatan Muaragembong terancam kelaparan lantaran belum tersentuh bantuan dari berbagai pihak, meski bantuan berdatangan mulai dari pemerintah maupun para dermawan ke sejumlah wilayah lainnya.
"Melihat Desa lain mah banyak bantuan pada sampai, tapi kemari mah gak ada bantuan yang datang. Kalau begini bae mah bisa kelaparan warga saya," kata RW Abay Sobari kepada awak media.
Abay menjelaskan, sejak air sungai Citarum meluap akibat debit air yang semakin deras, ratusan rumah warga kebanjiran. Namun anehnya, Abay berujar, dari banjir sampai air mulai surut tidak ada bantuan dari pemerintah maupun swasta juga para dermawan yang sampai ke wilayahnya.
Menurutnya, pasca banjir, aktivitas warga untuk mengais rezeki masih belum bisa dilakukan. Bahkan kerugian yang dideritanya diperparah dengan kondisi tambak mereka yang ikut kebanjiran, sehingga tidak ada harapan lagi untuk dapat dipanen dari hasil tambak yang dimiliki.
"Jumlah KK yang terendam 615 KK, yang terdiri dari 5 RT dan untuk tambak 1200 hektar yang terendam sehingga gagal panen untuk sawah sekitar 125 hektar," beber Abay.
"Biar air sudah surut kami belum bisa kemana-mana, apa lagi tambak ikannya sudah pada pergi terbawa air banjir," keluh Ia.
Kepala Desa Pantai Bakti Kecamatan Muaragembong, Manan menerangkan, dari sejumlah desa yang terdampak banjir yang ada di Kecamatan Muaragembong salah satunya Desa Pantai Bakti.