“Lebih elok dana sebesar itu buat Tempat Pengelolaan Sampah Terpilah, seperti LRB (biopori), komposter, bata tarawang, dan buat olah sampah organik sekaligus buat edukasi pengelolaan sampah organik kepada siswa, serta membuat Bank Sampah, untuk mengolah sampah anorganik,” paparnya.
Terpisah, Ketua Komite SMPN 2 Cikarang Utara, Dendi Suwardi menduga alasan proyek pembangunan toilet dibuat penunjukan langsung (PL), karena adanya kolusi, korupsi, nepotisme (KKN).
“Bayangkan, anggarannya saja sangat luar biasa. Lebih baik hibahkan saja ke sekolah untuk memperbaiki apa yang perlu. Karena pihak sekolah lebih tahu kebutuhanya,” kata mantan Ketua DPD LPM Kabupaten Bekasi ini.