Dalam sebuah peristiwa OTT terhadap Menteri dan pejabatnya, hal ini sangat jelas melukai hati rakyat, negara yang digadang-gadang hadir, kini telah kehilangan empati dan akal sehatnya, seolah seperti mengabaikan rakyatnya sendiri, yang sudah tak berdaya.
Namun Tuhan berkehendak lain, uang hasil OTT pun selamat, komisi antirasuah mampu bergerak cepat dan kita wajib bersyukur, andai saja uang itu sudah dibancak, lalu kehilangan jejaknya, mungkin butuh beberapa waktu untuk mengembalikannya. Pada Konteks ini, saya sangat mengapresiasi kinerja KPK.
Upaya OTT KPK beberapa hari yang lalu juga menggegerkan masyarakat, dengan menangkap Menteri Kelautan dan Perikanan, kini justru malah melebar lagi ke Kementerian Sosial.
Apresiasi buat KPK patut kita beri acungan jempol, sementara di tengah Pilkada yang terus dipaksakan di tengah wabah Pandemi, tak luput mereka yang terlibat korupsi langsung diciduk. Semoga dari serangkaian peristiwa ini, menjadi obat penawar bagi masyarakat yang sedang berjuang melawan wabah penyakit.
Kejahatan extra ordinary yang tak kunjung hilang di bumi pertiwi. Dan saya hanya bisa memberikan saran yang ingin saya sampaikan kepada para pejabat, jangan
lengkapi penderitaan bangsa ini, yang sedang berjuang menghadapi wabah pandemi, resesi, ancaman terhadap kedaulatan NKRI.
Dalam Pandangan saya, sosok koruptor itu lebih ganas dari teroris, lebih kejam dan lebih pantas dihukum mati. Teroris juga kejam dan ganas, koruptor lebih dari itu.
Karena koruptor membunuh rakyat secara perlahan, membunuh masa depan generasi, pola kerja kejahatannya terstruktur, sistematis dan masif, melalui tangan kotor menghisap darah rakyat.