SATUARAH.CO - Menyikapi masalah defisit anggaran hampir Rp 200 miliar yang dialami Pemkab Subang, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Subang, menyerbu Gedung DPRD Subang.
Mereka melakukan aksi unjukrasa meminta DPRD Subang harus ikut bertanggung jawab, karena selama ini kinerja pengawasannya terhadap kinerja eksekutif dinilai molor.
Baca Juga: Pria Wajib Tahu, Ini 3 Tanda Wanita Sembunyikan Perselingkuhan
Aksi unjuk rasa HMI ini, saat mendatangi Gedung DPRD dan Kantor Bupati Subang, semula mereka semua tertib, namun sempat juga terpancing adu mulut dan terjadi dorong-mendorong antara para pengunjuk rasa dengan aparat keamanan, namun akhirnya mereka berhasil merangsek masuk dan menduduki Gedung DPRD Subang.
Kemudian perwakilan para pengunjuk rasa, berdialog dengan dua anggota DPRD di ruang rapat paripurna.
Baca Juga: Diduga Terima Uang Kasus Judi, 8 Oknum Polsek Penjaringan Terancam Dipecat
Perwakilan para pengunjuk rasa HMI dalam dialognya meminta kinerja DPRD dalam menjalankan tugas mengawasi kinerja eksekutif harus sungguh- sungguh jangan lalai atau molor.
"Ya, dengan defisit anggaran kurang lebih Rp 200 miliar, Subang bisa terancam bangkrut. DPRD kenapa diam saja...?, dan hal itu kenapa bisa terjadi...?" ujar Ketua HMI Subang Adam Hasyim saat berdialog dengan perwakilan anggota DPRD Subang.
Baca Juga: Aturan Seleksi Masuk PTN Diubah, Kemendikbudristek: Berlaku untuk Seleksi 2023
HMI menilai, dengan Subang defisit anggaran, DPRD juga harus ikut bertanggungjawab, karena memiliki tugas, dan fungsi, serta wewenang kontroling, budgeting dan juga legislasi.
"Kami meminta DPRD harus konsekwen dan ikut bertanggung jawab, Subang mengalami defisit anggaran yang mendekati angka Rp 200 miliar, suka tak suka, ini karena kinerja DPRD telah lalai mengawasi eksekutif. Dengan keadaan seperti ini, Subang bisa terancam bangkrut, DPRD jangan diam saja harus ikut tanggung jawab mencari solusi," tandasnya. √