SATU ARAH - Saluran pembuang irigasi DT 8 Kali Kopeng Babelan ke barat saat ini mengalami penyempitan dan pendangkalan, sehingga berdampak pada areal persawahan di Bulaksana, Desa Kedung Jaya selalu mengalami kekurangan pasokan air yang disebabkan aliran air itu tersendat.
Padahal, saat ini petani sudah melakukan tanam padi sehingga sangat membutuhkan pasokan air, karena usia padi baru berkisar 2 bulan lebih.
"Usia padi baru 2 bulan lebih, sekarang kondisinya sangat membutuhkan pasokan air. Namun aliran air itu tersendat lantaran saluran air Kali Kopeng menyempit, cetek dan berlumpur," beber Asparudin, anggota kelompok tani Bulaksana, Desa Kedung Jaya.
Sain (71) salah seorang petani di Babelan menuturkan, saat ini debit air sangat kecil, sehingga tidak dapat memasok air ke seluruh areal sawah maupun perkebunan sayur di Bulaksana, Desa Kedung Jaya.
"Ini akibat saluran airnya mengecil dan dangkal, sehingga tidak dapat menyuplai air dengan cukup ke sawah," katanya.
Dikatakan warga setempat, keberadaan Kali Kopeng saat ini kondisinya sudah sangat memprihatinkan, berbeda dengan tempo dulu. Selain kalinya lebar, airnya jernih, kerap bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
Lain halnya dengan kondisi sekarang ini. Selain sempit seperti got, airnya pun keruh dan berbau juga dipadati sampah.
Untuk itu, masyarakat Babelan terutama petani meminta perhatian serius dari pihak Perum Jasa Tirta (PJT) II Bekasi dan Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi (DSDABMBK) Kabupaten Bekasi agar Kali Kopeng Irigasi DT 8 Babelan segera dinormalisasi sebelum memasuki musim penghujan. ✓