SATUARAH.CO - Sistem Pemilu 2024, menurut Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet), disarankan agar kembali menggunakan sistem proporsional terbuka dan tertutup.
Bamsoet mengatakan, sistem tersebut pernah digagasnya saat menjabat sebagai Ketua DPR.
Baca Juga: Jaksa Agung ST Burhanuddin: Bangun Kesadaran Hukum dari Desa
"Menurut saya sih yang terbaik kita kombinasi. Daripada dua sistem tersebut seperti yang berlaku di Jerman,” terang Bamsoet kepada awak media, di Jakarta, Minggu (19/2/23).
“Kita pernah gagas waktu saya menjabat Ketua DPR. Tapi kemudian kan tidak bisa dilanjutkan," ulasnya.
Bamsoet menambahkan, antara proporsional terbuka (coblos caleg) dan proporsional tertutup (coblos parpol) mempunyai konsekuensi berbeda.
Baca Juga: Perpres Media Berkelanjutan: Dewan Pers Resmi Serahkan Draf ke Kemenkominfo
Masih kata Bamsoet, sistem kombinasi akan lebih baik digunakan pada Pemilu 2024.
"Saya melihat ini kan soal pilihan. Dua-duanya mengandung konsekuensi yang berbeda. Kalau kita memilih tertutup maka konsekuensinya membuka peluang bagi kader-kader partai yang selama ini tidak mampu bersaing dengan kader-kader yang memiliki banyak uang," tuturnya.
"Tapi dengan sistem tertutup partai harus menyiapkan uang yang besar agar dapat merebut kursi yang banyak,” jelasnya.
Baca Juga: Kejaksaan RI dan Kejaksaan Singapura Perpanjang Kerjasama Prosecutors to Prosecutors
“Nah kalau kita terbuka partai menyerahkan sepenuhnya pendanaan Pemilu pada perjuangan kader-kader di lapangan. Tapi tidak menjamin kader-kader yang berdarah-darah selama ini yang memiliki kualitas yang bagus," tandasnya. √
Artikel Terkait
Suparji Ahmad Sarankan Penuntut Umum Tak Gunakan Hak Banding Atas Vonis Bharada Eliezer
Jangan Pilih Calon Bermasalah di Kongres PSSI
Petani di Dua Desa Kecamatan Babelan Harapkan Saluran Air Normal, Begini Menurut Mereka
Cek Kerapian Pakaian Dinas Pegawai, Ini Menurut Kepala Kantor Imigrasi Cilacap
Lestarikan Budaya, Pegawai Lapas Kelas IIA Cikarang Bakal Kenakan Pakaian Adat Sunda Setiap Sabtu