SATUARAH.CO - Dalam rangka menyambut hari air sedunia (Word Water Day) yang digelar setiap 22 Maret, Relawan penanggulangan bencana (PB) yang tergabung dalam 9 komunitas (tim) sekitar 40 orang menelusuri Kali Bekasi dengan menggunakan perahu karet meliputi 9 desa/kelurahan, 3 kecamatan, Rabu (23/3/22).
Hal itu dilakukan dengan cara turun ke Kali dengan menggunakan 4 unit perahu karet, yang diawali dari Teluk Pucung batas wilayah Kota/ Kabupaten Bekasi, kemudian Desa Karang Satria, Desa Satria Jaya, Desa Satria Mekar, Desa Sriamur Kecamatan Tambun Utara.
Baca Juga: Bentuk Komunikasi kepada Masyarakat, Pemkot Bekasi Lanjutkan Program Mas Tri Sapa Warga
Selanjutnya, Kelurahan Kebalen, Desa Babelan Kota, Desa Kedung Pengawas, Desa Muara Bakti Kecamatan Babelan dan Desa Sukamekar Kecamatan Sukawangi.
"Kami melakukan penelusuran kali ini dalam rangka menyambut hari air se dunia dengan cara turun ke air menggunakan perahu karet dimulai dari batas kota Kabupaten Bekasi sampai dengan Desa Sukamekar, Kecamatan Sukawangi," kata Suherwan, relawan Penanggulangan Bencana Tambun Utara.
Baca Juga: Sertifikat Vaksin Covid 19 jadi Syarat Lelang Tender, Ini Kata Kepala ULP Kab Bekasi
Senada dikatakan Muhaidin Darma, Relawan Tangguh Utara (Retara). Menurutnya, berdasarkan hasil temuan dalam penelusuran di kali bekasi tersebut, ada 3 hal yang perlu diperhatikan oleh pemerintah daerah.maupun pusat.
Yakni, lanjut dia, sampah di kali, pendangkalan dan tanggul yang kritis sepanjang Kali Bekasi dari batas kota sampai dengan Muara Kali CBL.
Baca Juga: Soal Menteri Penambang yang Diungkap Firli Diapresiasi Pengamat, Tapi Minta Sebut Namanya
R. Cecep Priyatna Destana Sukamekar mengatakan, lintas Kali Bekasi yang masuk wilayah Desa Sukamekar ini sepanjang 6 kilometer terhitung dari batas desa ke hilir sampai dengan Muara Kali CBL.
Menurutnya, tingkat kerawanan bencana diakibatkan adanya penyempitan dan pendangkalan Kali Bekasi. Dampaknya sambung dia, ketika adanya air kiriman dari Bogor acap kali meluap, selain ke pemukiman penduduk sekitar termasuk akses jalan pun sulit dilintasi, lantaran tingginya air kali yang meluap yang disebabkan tanggul kali itu kritis longsor .
Harapan warga Desa Sukamekar, menurutnya, guna mengurangi resiko bencana, selain kali itu dinormalisasi juga dilakukan perbaikan tanggul yang permanen. √
Artikel Terkait
Sukses Tangani Trading Ilegal, SESMI Apresiasi Kinerja Tim Siber Bareskrim Polri
Lestarikan Budaya Sunda, IKWI dan PWI Jabar Gelar Lomba Nyanyi Pop Sunda
Destana dan Kades Bunibakti Tanam 10 Ribu Bibit Pohon Eucaliptus di Pinggir Tanggul
Pangkoopsud I Buka Pelatihan Survival Tempur Madhi Yudha di Lanud Suryadarma Subang
Tri Adhianto Paparkan Kesiapan Kota Bekasi Hadapi PTM