SATUARAH.CO - Di tengah pandemi Covid-9, aparat desa yakni Ketua RT 019, RT 20 RW 07 serta Karang Taruna Desa Kedung Pengawas, Kecamatan Babelan melakukan fogging di lingkungan warga dua RT tersebut.
Fogging dilakukan sebagai upaya pencegahan penyakit Deman Berdarah Dengue (DBD) yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Selain itu, lantaran ada salah satu warga RT 19/07 bernama Didi Ariadi (15) yang diduga terkena DBD.
"Anak saya seorang pelajar SMA di Sekolah Rakyat (SR) di Kampung Belendung Desa Kedung Pengawas. Saat itu sempat dirawat di klinik selama 3 hari. Kondisi saat ini sudah mulai membaik,” ujar Minin orang tua Didi Ariadi, Sabtu (23/10/21).
BACA JUGA: SMSI Apresiasi Prangko Wajah Dubes RI untuk Ukraina Diluncurkan di Kyiv
Fogging ini dilakukan sebagai upaya preventif mencegah kasus demam berdarah dengue (DBD).
“Fogging ini dilakukan sebagai upaya untuk memberantas nyamuk aedes aegypti penyebab DBD,” kata Staf Desa Kedung Pengawas Muhamad Bobih Iskandar di lokasi fogging bersama Ketua RT dan Anggota Karang Taruna Desa Kedung Pengawas.
BACA JUGA: RX King, Motor Tua yang Dicari Harganya Fantastis
Ketua RT 019, Mimin meminta agar masyarakat agar ikut berpartisipasi untuk mencegah berkembang biaknya nyamuk dengan menerapkan 3M yakni, menguras, mengubur, dan menutup.
Sementara itu, ketua RT 020 Markum mengaku sangat mendukung adanya kegiatan fogging ini. “Semoga tidak ada kasus DBD yang menimpa warga kami,” imbuhnya.
BACA JUGA: Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Nepal, Witan dan Hanis Saghara Cetak Gol
Anggota Karangtaruna Abdulhadi menambahkan, meski di saat pendemi Covid-19, selain memantau jentik nyamuk, juga perlu adanya sosialisasi pencegahan DBD.
“Kami sangat berterima kasih kepada pihak RT dan RW yang terus mengingatkan warganya tentang pentingnya kesehatan,” ujarnya. ✓