SATUARAH.CO - Banjir masih merendam sejumlah rumah warga Perumahan Grand Permata RW 11 Dusun III Desa Sriamur, Kecamatan Tambun Utara Kabupaten Bekasi. Banjir tersebut selain diguyur hujan deras terus menerus, mengakibatkan air dari Kali Cikarang Bekasi Laut (CBL) meluap ke lingkungan perumahan Grand Permata (PGP) 1 dan 2 sejak Jumat (24/2/23) siang hingga Selasa (28/2/23) ini berangsur surut, namun masih ada ratusan rumah warga yang terendam banjir.
"Ratusan rumah warga dan jalan lingkungan Perumahan Grand Permata 1 dan 2 masih terendam banjir dengan ketinggian air mencapai 60 - 80 sentimeter," kata Dono, Ketua RW 011 Desa Sriamur Kecamatan Tambun Utara, Selasa (28/2/23).
Menurutnya, warga RW 011 ini terdiri dari 10 RT yang berada di Perumahan Grand Permata Permata I dan 2.
"Ini ada 1200 Kepala Keluarga (KK) Grand Permata 1 dan 112 KK yang ada di Grand Permata 2. Saat banjir, hampir semua warga perumahan ini mengungsi, guna mencari tempat yang dianggap aman," ungkap nya.
Menurutnya, sejak hari Jumat lalu dibagi dua titik lokasi pengungsian, yaitu ada yang di tanggul irigasi dan ada juga yang ditempatkan di rumah ibadah yakni Masjid Al Muhajirin.
Baca Juga: IPC TPK Gelar International Market Insight & Fun Golf 2023 di Bali
"Iya Pak, saya dan warga lainnya mengungsi di masjid ini saat banjir sejak Jumat sampai sekarang, karena khawatir dengan keberadaan air yang meluap dari Kali CBL itu semakin bertambah masuk ke dalam rumah dengan ketinggian air 20 sentimeter," kata Anisa Ramadani, warga RT 02/11 Desa Sriamur.
Dikatakannya, warga yang mengungsi ini sementara telah mendapat bantuan berupa beras, mie instan, air mineral juga ada yang kirim bantuan nasi bungkus.
Menurutnya, bantuan logistik untuk warga terdampak banjir yang saat ini masih berada di pengungsian minim bantuan logistik baik itu obat obatan maupun makanan.
Baca Juga: Buka Pelatihan SIPADES, Dedy Supriyadi: Pengelolaan Aset Desa Harus Terbuka Bagi Semua Pihak
"Kalau bisa guna mengurangi beban pengungsi yang terdampak banjir, kalau mau bantu makanan yang siap saji saja, karena bingung juga mau masak kesulitan juga lantaran tidak adanya piring, mangkuk atau gelas," ujarnya.
Selain itu, juga diharapkan obat obatan untuk kesehatan warga di tempat pengungsian ini. Karena di tempat ini banyak yang lansia dan anak anak balita.
"Yang mengungsi ini butuh bantuan obat obatan karena sudah ada yang merasakan batuk, pilek, gatal gatal dan sakit lainnya .