SATUARAH.CO - Merespon situasi banjir yang terjadi di beberapa titik di Kota Bekasi yang terjadi selama akhir pekan, tp3 Kota Bekasi menggelar diskusi interaktif ke 2 dengan tema “Revitalisasi Pelayanan Publik dalam pencegahan dan mitigasi Bencana banjir di Kota Bekasi”.
Hadir Kepala DBMSDA Kota Bekasi, Kepala BPBD Kota Bekasi, Camat Jatiasih, Camat Bekasi Timur, Lurah Duren Jaya dan perwakilan ketua RT dan RW dari Kelurahan Duren Jaya.
Kegiatan bertujuan untuk memperoleh input sebagai rekomendasi perbaikan kebijakan dan usulan prioritas yang dapat dirumuskan sebagai pertimbangan Pimpinan dalam mengakselerasi efektifitas kinerja perangkat pemerintah daerah terkait dengan kebijakan pencegahan dan mitigasi bencana banjir di Kota Bekasi.
Baca Juga: Raih 42 Suara, Matsahi Resmi Pimpin LPM Harapan Jaya
Lurah Duren Jaya Predy mengatakan, banjir yang terjadi sebelumnya tidak lama seperti sekarang, dikarenakan tanah mulai menurun dan melengkung menyebabkan terjadi sedimenasi tanah yang kian menebal, sehingga membuat saluran air menjadi dangkal.
Camat Bekasi Timur Fitri Widyati menambahkan, ada faktor lain kenapa air banjir lama menyusut. "Ini juga karena daerah Duren Jaya sudah terkepung pembangunan, sehingga daerah resapan pun menurun, Ditambah masih ada kasus sengketa lahan, yang diklaim dimiliki oleh warga dan perusahaan, sehingga pihak Kecamatan sulit untuk merelokasi daerah tersebut," ujar Camat Bekasi Timur.
Baca Juga: Digelar Dua Hari, Ribuan Warga Ikuti Lomba Kicau Burung Erick Thohir Cup
Selain itu kendala di lapangan diungkapkan Camat Bekasi Timur terkait kepedulian warga masyarakat terhadap penanganan sampah, terkadang masih saja ada oknum yang tidak tertib dalam membuang sampah sehingga banyak terjadi penumpukan sampah di kali yang mengakibatkan banjir.
"Terkadang masih ada saja warga yang kurang peduli terhadap lingkungan, padahal kita sudah sering melakukan pengerukan sampah di beberapa titik untuk mengatasi masalah tersebut, namun sampah tetap saja ada di kali," tambahnya.
Sementara Kepada BPBD Kota Bekasi Enung mengatakan, untuk menanggulangi banjir yang terjadi di Kota Bekasi, pihaknya telah menyiapkan tim khusus dan beberapa kapal untuk selalu siaga dan monitoring jika banjir datang lagi.
Baca Juga: Makam Sunan Gunung Jati, Pilihan Tepat Berwisata Religi di Cirebon
Dia menambahkan, mulai tanggal 13 Maret 2023 juga akan ada Bazarnas di Kota Bekasi yang akan saling bekerjasama dan bersinergi dengan pihaknya.
Sedangkan Kepada DBMSMDA Abdillah mengatakan, untuk menanggulangi banjir, pihaknya akan membuat polder tambahan. Sementara ini sistem polder yang sudah terbangun berjumlah 40 titik yang tersebar di Kota Bekasi dengan kapasitas 3.106.803 M3. Selain itu, pihaknya juga akan membangun kolam retensi, sumur resapan dan biopori guna mengendalikan bajir yang terjadi.
Baca Juga: Terpilih Jadi Ketua PPNI Provinsi Banten, Begini Kata Ahmad Sayuti
Artikel Terkait
Gelar 'Jumat Curhat' di RW 011 Muara Angke, Begini Menurut Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok
Saling Tukar Informasi, Kantor Imigrasi Cianjur Kunjungi Kantor Imigrasi Cilacap
Lakukan Perawatan dan Operasi, Ressa Herlambang dan Kiki Kanoe ke Klinik Bedah Plastik Queen
KUR BRI 2023 Sudah Dibuka, Simak Syarat dan Ketentuannya!
Jaksa Agung: Pola Hidup Sederhana dan Bijak Bermedsos Harus Jadi Budaya Kerja Insan Adhyaksa