"Sehingga nantinya, bisa meningkatkan perlindungan terhadap pekerja migran," tambah Imron.
Baca Juga: Stok Kebutuhan Pokok di Pasar Induk Cibitung, Jelang Nataru Dipastikan Aman
Sementara itu, Kepala Disnaker Kabupaten Cirebon Novi Hendrianto menambahkan, pada tahun 2022 tercatat sebanyak 9.000 lebih warga Cirebon yang memilih bekerja di luar negeri. Dan mayoritas pekerja migran asal Kabupaten Cirebon, memilih Taiwan sebagai negara tujuan.
Novi juga mengakui, angka kasus yang menimpa pekerja migran asal Kabupaten Cirebon juga masih cukup tinggi. Pada tahun 2022 ini, pihaknya mencatat ada sebanyak 51 laporan kasus yang menimpa pekerja migran.
"Kasusnya kebanyakan karena menjadi pekerja non prosedural (ilegal)," ujar Novi.
Baca Juga: Jelang Nataru, Disdagperin Kota Bekasi Monitoring Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Tradisional
Untuk mengantisipasi kasus terhadap pekerja migran kembali terjadi, Novi berharap adanya sinergitas antar instansi, mulai dari desa hingga pemerintah pusat.
Dengan adanya sinergitas itu, diharapkan nantinya kasus yang menimpa pekerja migran bisa diminimalisir dan bisa segera tertangani. "Kalau sinergitas ini bisa terjalin, maka angka kasus bisa ditekan," pungkasnya. √
Artikel Terkait
Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang, Perumahan Griya Pesona Kalijaga Cirebon Terendam Banjir
Seminar Evaluasi Ekonomi Akhir Tahun, Eisha M Rachbini: Indonesia Harus Siasati Dampak Ekonomi Global
JAM Pembinaan: Pra Rakernas, Wujud Dukungan Manajemen Pimpinan Laksanakan Program Kejaksaan 2023-2024
Kantor Imigrasi Cilacap Gelar Upacara Peringatan Hari Ibu, dalam Peran dan Karya untuk Bangsa
Tim Intelejen Kejagung dan Kejati Jateng Amankan Tersangka AH, Ini Kronologisnya