Kembali Pimpin Sidang P20, Puan Tekankan Pentingnya Pendidikan Bagi Perempuan

photo author
- Jumat, 7 Oktober 2022 | 17:31 WIB
Ketua DPR RI Puan Maharani kembali memimpin sidang the 8th G20 Parliamentary Speakers’ Summit (P20). (telusur.co.id)
Ketua DPR RI Puan Maharani kembali memimpin sidang the 8th G20 Parliamentary Speakers’ Summit (P20). (telusur.co.id)

SATUARAH.COKetua DPR RI Puan Maharani kembali memimpin sidang the 8th G20 Parliamentary Speakers’ Summit (P20). Ia pun menekankan pentingnya pendidikan bagi perempuan demi menunjang kesetaraan gender.

Puan memimpin diskusi P20 tentang ‘Inklusi Sosial, Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan' di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (7/10/22). Diskusi ini merupakan sesi ke-4 sidang IPU setelah di hari pertama kemarin, Puan juga memimpin 3 sesi sidang lainnya.

Kesetaraan gender (gender equality) dan pemberdayaan perempuan (women empowerment), serta partisipasi pemuda sebagai bentuk dari inklusi sosial menjadi salah satu isu utama yang dibahas dalam P20.

Baca Juga: Gegara Akbar Tandjung Dukung Anies, Soliditas Internal Golkar Goyah?

“Upaya ini harus tercermin dalam setiap proses pengambilan keputusan dalam struktur sosial, politik dan ekonomi masyarakat,” kata Puan.

Perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu menyebut, tantangan global dan konflik geopolitik telah memukul mundur berbagai kemajuan dalam bidang kesetaraan gender. Menurut Puan, banyak perempuan terhalang dari partisipasi politik, akses ekonomi dan pendidikan, hingga jaminan keamanan dan kesehatan.

“Karenanya, peran penting perempuan sebagai ‘agen perubahan’ di bidang ekonomi, sosial dan budaya perlu terus diupayakan,” tegasnya.

Baca Juga: Ketua PCNU Karawang Minta Maaf ke FPI, Ini Penyebabnya

“Saya berpendapat bahwa pendidikan merupakan pintu pertama peningkatan literasi, keterampilan dan keahlian, partisipasi politik, serta kesadaran terhadap kesehatan kaum perempuan,” imbuh Puan.

Mantan menko PMK ini menilai, pendidikan juga berperan penting dalam membangun kesadaran kesetaraan gender. Selain itu, kata Puan, pendidikan sangat berperan terhadap penghapusan diskriminasi terhadap perempuan.

“Di samping itu, salah satu hal paling utama adalah kepemimpinan dan peran perempuan dalam pengambilan keputusan yang perlu terus didorong,” ungkapnya.

Baca Juga: Gelar Jalan Sehat, Golkar Jabar Targetkan Ribuan Peserta

Puan lantas menyoroti Indeks Kesetaraan Gender PBB yang menunjukkan bahwa pada tahun 2021, 95% perempuan telah menempuh pendidikan sekunder dan 57.7% perempuan terserap ke pasar tenaga kerja. Namun hanya 39.7% perempuan yang menduduki kursi dalam parlemen.

“Partisipasi politik perempuan tentu sangat penting dalam pelindungan perempuan dari diskriminasi dan kekerasan, termasuk penyelundupan dan perdagangan orang,” terang Puan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Dudun

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X