Masyarakat terjebak dalam hoaks, narasi negatif dan rasa takut , maka habituasi dan pembiasaan nilai nilai Pancasila harus dikembalikan dalam arus utama masyarakat hingga tujuan negara dapat dilaksanakan.
Pemuda memiliki modal banyak dalam membumikan Pancasila, Para Pemuda bisa membuat konten secara masif tentang kearifan lokal kita, kita harus bertindak lokal dan berfikir global.
Baca Juga: Diduga Langgar Kompetensi Relatif, Majelis Hakim Tolak Gugatan Majalah Keadilan dan Panda Nababan
Karena budaya daerah yang bernafaskan Pancasila dapat mengubah kemunduran kemunduran yang terjadi akibat perkembangan zaman dan Globalisasi menjadi suatu hal yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomis namun juga dapat menjaga jatidiri bangsa.
Kegagalan kita dalam era globalisasi ini adalah tidak memiliki budaya literasi yang kritis, kita tidak menyeleksi dan menyaring dengan baik informasi yang kita terima sehingga masyarakat banyak terjebak pada nilai-nilai kebohongan yang berujung pada perpecahan.
Para Pemuda harus memiliki Etos Kerja yang baik, melihat lebih luas kesekitar mengenai potensi potensi kedaerahan, dengan potensi tersebut.
Pemuda juga harus memiliki logos atau pengetahuan digitalisasi hingga dapat memenuhi Dunia dengan Konten konten bernilai Pancasila.
Jangan lupa Para Pemuda juga harus memiliki Pathos yaitu rasa empati dan membaca rasa masyarakat sekitar hingga dapat diketahui dan dilokalisir kebutuhan daerah yang dapat terjawab melalui konten konten yang akan diciptakan
Pancasila harus menjadi Ideologi Praktis yang dapat dibuktikan dalam kebijakan pemerintahan dan politis, maka dimensi etis Pancasila harus dapat menjiwai setiap gerak masyarakat sebagai gugus insting dalam bertindak, berbuat dan membuat kebijakan.
Nilai nilai Pancasila harus dilaksakan secara penuh dan utuh dan menjadikan manusia manusia pancasila menjadi lebih baik.
"Bukan menjadikan Pancasila sebagai alat politis semata" ujar Benny.
Arif Sekjen Pemuda Pancasila sebagai pembicara menyatakan bahwa Pancasila tidak boleh hanya bergerak jika hanya sebatas retorika. Namun harus bergerak juga dalam pembuktian dalam masyarakat.
"Bangsa Indonesia harus sadar sebagai pemilik wilayah dan negara ini harus ada rasa kebersatuan. Walaupun kita memiliki latar belakang yang berbeda beda kita harus bisa mempersatukan bangsa demi upaya nyata dalam membumikan Pancasila," tegas Arif. √
Artikel Terkait
Kelurahan Bahagia Babelan Bakal Luncurkan Tiga Aplikasi Ini, Simak Penjelasan Khoirul Anwar
CMA CGM Group Umumkan Depot Peti Kemas Terbarunya di Cakung
Akhmad Marjuki Puji Peran Ulama Dukung Terciptanya Kondusifitas di Kab Bekasi
Ngeri!! Bangunan SDN Sukamekar 03 Nyaris Ambruk, Kapan Nih Direhab?
Lestarikan Budaya Betawi, Kec Mustikajaya Bakal Gelar Festival Adu Bedug dan Dondang