nasional

Merajut Nusantara Bakti Kominfo 'Peran Teknologi Digital Pasca Pandemi dan Perubahan Budaya Kerja'

Kamis, 22 September 2022 | 19:18 WIB
(mufreni)

SATUARAH.CO - Badan Aksebilitas Telekomunikasi dan Informasi Kementrian Komunikasi dan Informasi (Bakti Kominfo) menyelenggarakan Webinar Merajut Nusantara dengan menghadirkan narasumber H Muhammad Farhan (Anggota DPR RI Komisi I Fraksi NasDem), Adrianus Lalu (Presidium Riset & Teknologi PP PMKRI), dan Freddy Tulung (Praktisi Bidang Kehumasan dan Komunikasi Publik) dengan tema "Peran Teknologi Digital Pasca Pandemi dan Perubahan Budaya Kerja" secara hybrid melalui aplikasi zoom meeting dan Live Youtube.

Acara dipandu oleh MC Aida Nuraida dan dimoderatori oleh Asrizal A. Upe. Dalam pemaparannya Freddy Tulung mengutarakan, Industrial Revolution atau disebut juga  dengan digital economy start from industry tentang semakin berkembangnya zaman baik di dunia teknologi yang dilanjut dengan Statistik Digital Indonesia yang merupakan data pengguna internet di Indonesia dengan teknologi harus dipahami dan segera dimulai karena sudah memasuki sendi kehidupan sehari-hari, menjadi kekuatan.

Baca Juga: Kunker ke Pemkot Bekasi, DPRD Kab Karawang Konsultasi Pembentukan Produk Hukum Daerah

"Dari data yang ada merupakan data fakta dan realita digital di Indonesia yang menjelaskan bagaimana media mainstream berubah. Dulu kata kunci dari media adalah TV, Radio, koran dan majalah misalnya, dan sekarang pelan-pelan sudah mulai tergantikan oleh internet. Retail shop juga pun pelan-pelan mulai tutup dan beralih dengan ke marketplace yang semuanya berbasis pada digital online," kata Freddy Tulung, Kamis (22/9/22).

Pada materi kedua yang disampaikan Adrianus Lalu yang menyampaikan, dengan mengutip apa yang ditulis oleh Robert Pedrus yang di mana didalam tulisan beliau menuliskan soal tiga dimensi alam semesta yaitu fisik, mental, matematika yang dimana soal fisik itu ditentukan oleh perubahan iklim, gunung meletus, dan bencana. 

Baca Juga: PT. Pelindo Regional 2 Sunda Kelapa Laksanakan Program TJSL Berikan Bantuan Penanaman Pohon

"Sedangkan mental ditentukan oleh kekuasan, penaklukan dan perbudakan. Matematika di sini didominasi dengan imajinasi dan kemampuan mencipta serta memprediksi lewat data. Lalu masuk ke posisi kita saat ini yang paling tidak ada dalam lima klaster secara global yaitu, Revolusi Teknologi, World Polygamy, Global Village, Problem Identitas dan Social Cultural  Change," tandas Adrianus. 

Akan tetapi katanya, saat ini kita dituntut Adaptasi, Inovasi, Kolaborasi dan Inisiatif Hijau di era saat ini. 

Baca Juga: Ibu Iriana Bertolak ke Jawa Tengah, Serahkan Bantuan Sembako hingga Tinjau Belajar TK di Sragen

Pada materi yang terakhir disampaikan oleh H Muhammad Farhan, di antaranya pertumbuhan penggunaan Internet di Indonesia telah menunjukan perubahan yang sangat luar biasa sebagai negara pengguna internet nomor empat di dunia, maka yang paling terasa peningkatannya adalah adanya E- Commerce, Ride Hailing, Telemedicime serta Jasa Kirim Barang. 

"Selama pandemi ini dari survey McKinsey antara lain, sebelum pandemi 30 persen responden memilih untuk bekerja secara hybrid, 62 persen bekerja di kantor, 8 persen bekerja jarak jauh. Saat pandemi, 52 persen responden memilih untuk hybrid working, 37 persen bekerja di kantor, dan 11 persen bekerja dari jarak jauh," ungkapnya.

Baca Juga: Komisi IV DPRD Kab Bekasi: LPK Harus Taat Aturan

Oleh karena itu, model atau sistem kerja hybrid (WFO dan WFH) akan menjadi trend yang terus berkembang, baik di kota-kota besar Indonesia maupun di seluruh dunia. Di sisi lain, ada beberapa tantangan bekerja secara hybrid, yaitu: banyaknya distraksi. Contoh: kondisi lingkungan yang berisik, harus mengurus anak, dan lain-lain. 

"Pekerja cenderung burn out, karena sulitnya menyeimbangkan jam kerja dan kehidupan pribadi. Kurangnya sumber daya yang tepat di rumah. Contoh: jaringan internet. Berkurangnya intensitas interaksi sosial antar para pekerja," katanya. √

Tags

Terkini