BMKG Ungkap Kondisi Provinsi Riau Masuki Puncak Musim Kemarau

photo author
- Sabtu, 26 Juli 2025 | 10:20 WIB

Seto menyebut hasil awal OMC menunjukkan dampak positif, seperti hujan dengan intensitas sedang yang turun di Kota Dumai pada 21 Juli 2025 pukul 16.06 WIB.

Baca Juga: Lapor Pak Bupati Bekasi, Kondisi Jalan Raya Pertamina Buni Bakti Sempit dan Rusak

Lebih lanjut, penyemaian awan masih secara masif dilakukan hingga seminggu ke depan di titik-titik prioritas berdasarkan data prediksi harian BMKG dan hasil koordinasi dengan BNPB.

Dwikorita menegaskan, validasi terhadap sebaran titik panas sangat penting dilakukan dengan mengacu pada berbagai sumber data yang kredibel dan terverifikasi demi menjamin tingkat akurasi yang tinggi.

Demikian itu strategis penanganan karhutla yang disusun menjadi lebih tepat sasaran, objektif, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Dr. Ir. Hanif Faisol Nurofiq serta Kepala BNPB Suharyanto menyatakan dukungan penuh terhadap optimalisasi operasi OMC.

Hingga saat ini, BNPB telah menyiagakan hingga 2 pesawat penyemaian awan dan 5 unit helikopter water bombing serta ratusan pasukan darat dari Polres dan Kodim di wilayah paling rawan seperti Rokan Hulu (Rohul) dan Rokan Hilir (Rohil).

"Saat ini satu unit helikopter sudah kami kerahkan, dan kami telah menyiapkan dua unit tambahan yang akan diturunkan bila situasi semakin memburuk. Kami siap mengerahkan seluruh sumber daya yang dibutuhkan demi mengendalikan kebakaran dan melindungi Masyarakat,” tegas Suharyanto.

Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menyoroti kondisi ini harus segera ditangani agar kebakaran tidak berlanjut, bahkan menyebarkan asap ke luar negeri.

Juli menegaskan waktu krusial dalam 2-3 hari ke depan harus diantisipasi seoptimal mungkin agar penyebaran api tidak meluas.

Baca Juga: Satgas Pangan PMJ Sidak Pasar Induk Cipinang, Awasi Peredaran Beras Oplosan dan Tegaskan Komitmen Penegakan Hukum

"Kami mendorong percepatan pengerahan pasukan darat, termasuk satuan dari TNI, Polri, Manggala Agni, dan relawan masyarakat. Cuaca ekstrem ini sampai tiga hari ke depan harus diantisipasi maksimal. Kalau kebakarannya berlanjut, (asap) ini yang akan sampai nanti ke luar negeri dan akan terjadi kehebohan di ASEAN,” ungkap Juli.

Upaya OMC tidak hanya dilakukan di Provinsi Riau, tetapi juga beberapa provinsi prioritas lain yang rawan terjadi karhutla, seperti Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Jambi, dan Sumatra Selatan.

Juli mengaku optimistis ancaman karhutla dapat ditangani dengan sinergi lintas lembaga melalui OMC.

Untuk diketahui, Rapat Koordinasi Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Provinsi Riau dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Kepala BNPB Suharyanto, serta jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan aparat penanggulangan bencana di Riau. √

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Budhie

Tags

Rekomendasi

Terkini

X