SATUARAH.CO - Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) langsung menyentuh dan dirasakan masyarakat, mulai dari transportasi, pedagang di pasar tradisional hingga ke pedagang kecil.
Kenaikan harga BBM sangat berpengaruh bagi aktivitas masyarakat. Seperti yang dirasakan salah seorang pedagang kecil misalnya Atwati (46), seorang pedagang pecel dan gorengan keliling di lingkungan sekitar pemukiman warga di Babelan. Dirinya mengaku kaget dengan kenaikan harga BBM.
Baca Juga: Besok, Sidang Pembacaan Dakwaan Perkara Korupsi Bank Banten Digelar di Pengadilan Tipikor PN Serang
Menurutnya, sebagai pedagang kecil sangat berpengaruh dengan kenaikan BBM yang cukup tinggi seperti ini dan itu sangat dirasakan. Dia berharap kepada pemerintah agar memikirkan nasib rakyat kecil.
"Karena kita makan dari hasil jualan pecel dan gorengan keliling,” keluhnya.
Baca Juga: Tiga Orang Diperiksa Terkait Perkara Tipikor Pengadaan Tower Transmisi Tahun 2016 pada PT PLN
Keluhan yang sama dirasakan Misri, pedagang sayuran keliling. Dikatakan, kondisi usaha rakyat kecil sangat susah akibat dampak dari pandemi Covid 19. Kemudian katanya, aktivitas masyarakat baru saja mulai merangkak.
Namun lanjutnya, ketika mendengar kebijakan pemerintah dengan menaikan harga BBM, sebagai pedagang kecil seperti dirinya pun merasa kaget.
Baca Juga: BPSDM Gelar Program Magang dan Satriya Sancaya Karyadhika di Nusakambangan
"Harap pikirkan nasib kami, yang cuma pedagang kecil, cari nafkah dari hasil jualan untuk kebutuhan rumah tangga membantu suami," ujarnya.
Dirinya mengaku, saat ini pedagang kecil berjualan menjadi kurang laku lantaran harga di pasar tradisional naik dan tidak seperti kemarin-kemarin.
Baca Juga: Heavenly Convention Hotel Milik Penasehat SMSI Indramayu Bakal Segera Dibangun
Hal yang sama dikatakan ibu-ibu rumah tangga di Babelan. "Ya Pak, sekarang ini ibu rumah tangga jadi bingung juga untuk mengatur kebutuhan belanja buat rumahtangga, ditambah lagi dengan ongkos anak sekolah yang pakai motor. Sedangkan Bapaknya hanya berpenghasilan tidak tetap karena cuma kerja serabutan," keluh Minah (43). √
Artikel Terkait
Aplikasi M Paspor Bikin Bingung Pemohon di Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Bekasi
Cabut Subsidi BBM, Kornas Jokowi Nilai Pemerintah Tidak Pro Rakyat, Ini Alasannya
Bakti Kominfo Gelar Webinar Merajut Nusantara 'Pemanfaatan Teknologi Digital dalam Pengembangan Diri
Program BAAS Sukseskan Penurunan Kasus Stunting di Subang
Kemenkumham Raih Dua BKN Award tahun 2022, Ini Kategorinya