SATUARAH.CO - Zaman seperti ini rupanya masih ada jamban yang sering disebut helikopter gantung, sehingga perilaku masyarakat untuk buang air besar (BAB) sembarangan di Kali atau Sungai masih terjadi di wilayah Kabupaten Bekasi.
Seperti yang ada di Kampung Pangkalan RW 08/ 03 Desa Kedung Pengawas, Kecamatan Babelan.
Baca Juga: Persiapkan Tenaga Kerja Handal di Kab Bekasi, Ini yang Bakal Dilakukan Bacaleg Dapil IV, Sukoco
Dikatakan warga desa setempat, BAB di Kali dilakukan masyarakat lantaran tidak mempunyai kamar mandi atau WC. Selain itu, masih ada yang mencuci piring dan pakaian di air kali yang kotor, lantaran sumur galinya terendam.
"Saya BAB di jamban ini. Kan di rumah enggak punya wc, Pak," terang Pajri (10) warga setempat tanpa rasa sungkan.
Hal yang sama dikatakan Marta (57) warga RT 08/03 Desa Kedung Pengawas, Senin (21/11/22). Menurutnya, warga di lingkungan Kali ini ada yang punya wc, juga ada yang enggak punya wc.
Baca Juga: Nongkrong Bawa Sajam, Empat Remaja Diamankan Polisi di Pondok Benda Pamulang
Pantauan satuarah.co, terlihat ada dua titik jamban helikopter yang berada di pinggir Kali DT 8. Warga yang rumahnya tidak berjauhan dari Kali itu masih berperilaku BAB sembarangan.
Selain itu, mereka ada yang mencuci pakaian di kali yang sama. Kemungkinan mereka tidak tahu akan dampaknya. Padahal, mereka akan rentan terkena penyakit, terutama balita, mungkin akan mudah terserang penyakit dari pencemaran tinja melalui udara.
Untuk menekan angka penyakit, diharapkan semua dinas terkait agar bisa memberikan solusi bagi masyarakat yang membutuhkan wc tersebut.
Baca Juga: Dishub Kota Bekasi Keluarkan Manajemen Rekayasa Lalu Lintas, Pengendara Diharap Hindari Jalan Ini
"Karena faktor kebutuhan dan keterbatasan penghasilan warga untuk membuat septi tank dengan biaya yang lumayan besar. Maka, kita buat jamban dipinggir kali ini lantaran darurat seperti ini," kata Sairi Baru.
"Nah, bagi warga yang belum punya wc, BAB nya ke jamban yang ada di Lali ini. Dari pada BAB nya itu sembarangan Pak," kata Sairi Baru warga desa setempat.
Ketika dikonfirmasi melalui selulernya, Camat Babelan H Khoirudin tampak terkejut mendengar hal itu. Bahkan dirinya bertanya, "ah masak sih Bang."