“Harapannya PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah) akan bisa mengurai sampah di TPA Sumur Batu. Tapi sesungguhnya tidak semudah itu. Ada dampak ekologi yang perlu juga kita selesaikan. Tidak hanya sampahnya yang berkurang, tapi dampak ekologi yang memang sudah sangat parah juga perlu kita perbaiki,” jelasnya.
Baca Juga: Resmi Luncurkan Wahana Baru, '4D Simulator' Kini Hadir di Transera Waterpark
Dia menekankan bahwa kegiatan ini adalah momentum awal untuk memperbaiki lingkungan yang ada di Bantargebang.
“Semoga ini menjadi perhatian Pemerintah Kota Bekasi khususnya, sehingga ke depannya mampu memberikan kebijakan yang signifikan untuk memperbaiki ekologi lingkungan yang ada di Bantargebang. Masyarakat di sana tidak lagi dikorbankan, tapi menjadi subjek yang harus diperhatikan oleh Pemerintah Kota Bekasi,” pungkas Latu Har Hary.
Sementara itu, Anggota DPRD Kota Bekasi Sarwin Edi Saputra menyatakan, pengelolaan sampah di TPST Bantargebang dan TPA Sumur Batu sudah sangat buruk dan meresahkan masyarakat.
“Jangan sampai kita mewarisi generasi anak cucu kita dengan dampak dari kedua TPA tersebut. Makanya kita menanam pohon untuk penghijauan agar udaranya lebih baik ke depannya dan bermanfaat, khususnya untuk masyarakat Kecamatan Bantargebang,” tutup Sarwin Edi Saputra. √ adv