SATUARAH.CO - Aliansi Masyarakat Penggiat Lingkungan (AMPL) mengajak Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi melakukan penanaman pohon di kaki gunung sampah TPST Bantargebang dan TPA Sumur Batu, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Rabu (19/11/24) lalu.
Penanaman pohon itu dihadiri 12 anggota DPRD Kota Bekasi, di antaranya Ketua DPRD Kota Bekasi Sardi Efendi dan Ketua Komisi II DPRD Kota Bekasi Latu Har Hary.
Ketua AMPL Agus Hadi Prasetyo menjelaskan, penanaman pohon ini merupakan program lanjutan dari rangkaian kegiatan AMPL sebelumnya, yakni simposium sampah Bantargebang, pemberian rapor merah pengelolaan sampah di TPST Bantargebang dan TPA Sumur Batu, serta pengaduan ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).
Menurutnya, pihaknya mencoba menginisiasi masyarakat. Dan mendorong pemerintah jangan hanya beretorika, langsung kerja nyata.
"Jangan panik meributkan rapor merah karena rapor merah untuk kita semua. Kalau tidak kita benahi bersama, mau sampai kapan pun tetap saja akan merah,” tandas Agus Hadi Prasetyo.
Pihaknya mengapresiasi kedatangan para anggota DPRD Kota Bekasi yang turut menanam pohon bersama masyarakat di Bantargebang.
Menurutnya, kegiatan ini sekaligus menjadi kesempatan untuk menyampaikan kondisi nyata pengelolaan sampah di wilayah tersebut.
“Kami hanya memberikan informasi kepada DPRD bahwa tidak ada pengelolaan yang serius di TPST Bantargebang maupun di TPA Sumur Batu. Ini dampak pengelolaan secara open dumping. Yang kami minta kepada pemangku kebijakan adalah melakukan investigasi atas kesalahan ini,” tegasnya.
Menanggapi hal itu, Ketua Komisi II DPRD Kota Bekasi Latu Har Hary menegaskan, kehadiran DPRD dalam kegiatan ini bersifat lintas fraksi dan tidak mewakili kepentingan partai tertentu.
Baca Juga: Ade Rosi Buka Turnamen Futsal Lebak - Pandeglang RBB Cup
“Kita bersama-sama, terutama DPRD Kota Bekasi, untuk melihat secara langsung sesungguhnya apa yang terjadi di Bantargebang, sehingga menjadi atensi dari DPRD. Dengan demikian, arah kebijakan Pemkot Bekasi bisa bersinergi untuk menghasilkan yang terbaik bagi masyarakat di Bantargebang,” kata Latu Har Hary, Sabtu (22/11/25).
Latu Har Hary menambahkan, kegiatan penanaman pohon tersebut merupakan aksi nyata masyarakat Bantargebang yang ingin lingkungannya kembali pulih, meskipun berada di tengah kepungan gunungan sampah.
“Ini harus menjadi perhatian Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi, Pemerintah Provinsi (Pemprov, dan Pemerintah Pusat,” tegasnya.
Latu Har Hary menjelaskan, pihaknya sebelumnya sudah memanggil Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi untuk merealisasikan Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) yang nantinya diharapkan dapat mengurai permasalahan sampah di TPA Sumur Batu.