Miris Mendengar Anak Balitanya Jadi Korban Pencabulan, Pasutri Ini Lapor ke Polres Karawang

photo author
- Sabtu, 4 Juni 2022 | 07:44 WIB
MT akhirnya melaporkan dugaan pencabulan yang dialami anak keduanya yang masih balita
MT akhirnya melaporkan dugaan pencabulan yang dialami anak keduanya yang masih balita

SATUARAH.CO - Sungguh hancur perasaan yang dialami pasangan suami istri (pasutri) ini terhadap nasib anak keduanya yang tinggal di sekitar Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Pasalnya, anak perempuan keduanya itu, kini usianya belum lama genap tiga tahun. Namun anak sekecil itu diduga telah mengalami korban pencabulan.

Hal itu diketahui pasutri itu setelah dilakukan Visum Forensik pada bagian kemaluan sang anak. Kemudian mereka melaporkan kejadian tersebut ke Polres Karawang, Kamis (2/6/22).

Baca Juga: Plt Wali Kota Bekasi Apresiasi Kampung KB Terbaik di Jatibening, Ini Menurutnya

Sang ayah berinisial MT (39) yang miris saat mengetahui anaknya menjadi korban pencabulan menjelaskan, biasanya sang anak dititip ke salah satu saudaranya ketika dirinya dan istrinya beraktifitas.

Akan tetapi, pada 25 Mei 2022 lalu, dirinya mulai curiga ketika anak keduanya itu mengalami perubahan karakter secara drastis sampai berbicara dengan ucapan yang mengagetkan dan sangat tidak layak untuk seusia balita.

Baca Juga: Hadiri Rapat Paripurna LPPA DPRD Kab Lampung Timur, Ini Penjelasan Wabup Azwar Hadi

“Papah, papah, Dede mau pegang sosis papah. Dan itu sering diungkapkan oleh si Dede ketika ketemu di rumah,” beber MT.

Masih kata MT, sejak itu mulai ada kecurigaan, bahkan kata mamahnya, si Dede pernah bilang kalo kemaluan nya pernah digini-giniin (dimainkan, oleh diduga orang rumah tempat dititipkannya anak kedua pasutri itu-red).

Baca Juga: Bahas Kesetaraan Gender, DPRD Pandeglang Kunker ke DPPPA Kota Bekasi

MT berujar, kondisi sang anak saat ini meskipun nampak sehat, namun bagian kemaluan nya sering merasa sakit.

“Saya hancur, membayangkan kondisi anak saya ke depannya, membayangkan psikologinya ke depan. Bagaimana kalau seandainya nanti dia mulai dewasa dan ada teman sejawatnya yang mengetahui,” keluh sang Ayah.

MT mengaku, saat ini bersama keluarganya sangat syok, serasa hilang ingatan, membayangkan masa depan anaknya.

“Saya sekeluarga berharap dukungan dari semua pihak, demi kelangsungan hidup anak saya, psikologi anak saya, karena sampai saat ini anak saya sudah ada perubahan karakter, jadi cepat nangis, cepat marah-marah, kadang-kadang marah tidak karuan. Apa yang dia mau, pokoknya sudah ada perbedaan. Sekali lagi saya atas nama keluarga mohon bantuan kepada semua pihak yang terkait di manapun berada, supaya urusan ini bisa cepat terselesaikan,” imbuhnya. √

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Budhie

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X