"Kenapa harus milih negeri, mestinya zaman sekarang ini tidak muncul hal seperti itu. Dulu memang negeri lebih murah, sekarang sama saja. Misal di negeri program magister Rp.10 juta per semester, di swasta jauh lebih murah, di Unindra cuma Rp.2,5 juta," jelasnya.
Atas itu, menurutnya sudah tak tepat lagi membanding atau bahkan mengunggulkan perguruan tinggi tertentu, dengan yang lainnya. Sebab hal tersebut saat ini sudah tak relevan. Perbandingan paling objektif dan rasional dalam menentukan perguruan tinggi, kata dia, adalah dengan melihat peringkat akreditasi, lulusan dan proses belajar-mengajar.
"Kalau swasta menyelenggarakan dengan Tri Dharma-nya (Tri Dharma Perguruan Tinggi) bagus, pembelajarannya bagus, uang bulanannya juga terjangkau, saya kira masyarakat bisa menilai kok. Lulusan juga terlihat, seperti Unindra kan, alhamdulillah yang jadi ASN banyak, kerja di bank pemerintah banyak, guru banyak," papar Sumaryoto.
"Itu artinya apa? Mereka masih bisa bersaing dengan lulusan perguruan tinggi lain kok, walaupun SPP-nya paling murah," imbuhnya. √
Artikel Terkait
Hadiri Perayaan Imlek 2023 di Klenteng Hok Lay Kiong Bekasi, Tri Adhianto Bagikan Angpao
Gandeng TNI AD, Kejaksaan Amankan 180 Aset dalam Perkara Korupsi Dana TWP AD
Tersangka Korupsi Pembangunan Jembatan Beton Sungai Tikah Mahakam Ulu Diamankan Tim Tabur Kejagung
Gegara Ini, Tiga Pemuda Diamankan Polisi di Tambun Selatan
Sikapi Unjuk Rasa, Pemkot Bekasi: Rotasi Mutasi Pejabat Sesuai Tahapan dan Prosedur