"Periksalah Darah Anda Sebelum Menikah" adalah sebuah kampanye yang dilakukan oleh yayasan Thalassaemia Indonesia (YTI).
SATU ARAH - Ketua Yayasan Thalassaemia Indonesia (YTI) Ruswandi (73) mengatakan, jumlah penderita Thalassaemia Mayor sampai September 2020 di seluruh indonesia mencapai 10.600 orang. Sedangkan di Bekasi sendiri sudah mencapai kurang lebih 300 penderita.
Menurutnya, penderita Thalassaemia Mayor seumur hidupnya melakukan transfusi darah setiap bulannya.
"Dari transfusi darah dapat menyebabkan penumpukan zat besi. Obatnya sendiri namanya "Kelasi Besi" yang perbulannya dapat menghabiskan Rp 15 juta - Rp 20 juta," beber Ruswandi kepada satuarah.co di kediamannya, Tanah kusir, Jakarta, Selasa (26/10/2020).
Dijelaskan Ruswandi, Thalassaemia adalah penyakit keturunan seperti kelainan darah, di mana penderita Thalassaemi Mayor dapat menyebabkan produksi darah merah lebih cepat dari pada waktunya, sehingga menyebabkan penderitanya harus rajin transfusi darah seumur hidupnya.n
Namun lanjutnya, Thalassaemia ini dapat dicegah seperti pemeriksaan darah sebelum menikah agar terhindar dari keturunan Thalassaemi mayor, pernikahan dari Carier (Pembawa Sifat) dengan Non Carier atau normal dapat mencegah terjadinya Keturunan Thalassaemia Mayor.
"Penyebab terjadinya Thalassaemia Mayor ini adalah dari hasil perkawinan antara pembawa sifat dengan pembawa sifat yang dapat menghasilkan 25% mayor, 25% normal, 25% carier (pembawa sifat tanpa gejala). Ini yang harus diperhatikan. Maka, periksalah darah sebelum menikah," imbuhnya.
Masih menurut Ruswandi, ada sejumlah Rumah Sakit yang bisa menangani penderita Thalassaemia di Bekasi, di antaranya RS Anna Medika (Kota Bekasi), RSUD Cibitung (Kabupaten) , RSUD Bekasi (Kota) dan RS Hermina Bekasi (Kota) .
Reporter: Putri Nova