SATUARAH - Akibat tumpahan minyak mentah Pertamina di sepanjang pesisir Laut Karawang yang meluas ke Pantai Bungin hingga ke wilayah Pantai Sederhana dan Pantai Bahagia Kecamatan Muaragembong Kabupaten Bekasi yang terhitung sudah sepekan, mengakibatkan sejumlah nelayan lumpuh dan merugi dari hari hasil tangkapan biasanya.
- -
Bocornya pipa Pertamina PHE ONWJ dengan sebaran Oil Spill sudah yang kedua kalinya dan meluas hingga ke laut pesisir Utara Muaragembong, mengakibatkan sejumlah nelayan sero dan petani tambak terancam tidak bisa melakukan aktivitas lataran bocornya pipa Pertamina tersebut, sehingga sangat berdampak dan melumpuhkan ekonomi serta mata pencaharian nelayan.
"Saya sangat kecewa dan bingung kejadian ini (bocornya pipa) sudah hampir satu Minggu, apalagi sekarang mau menjelang hari raya Idul Fitri, para nelayan baik nelayan sero maupun petani tambak harapannya bisa lebih besar hasil tangkapannya, apalagi sekarang terang bulan," keluh Aswad anggota Koperasi Nelayan.
Aswad mengeluhkan hasil tangkapannya saat ini sangat menurun drastis dari sebelumnya. Sebelum terjadi bocornya pipa PHE ONWJ, kata Aswad, tangkapan nelayan sero sangat memuaskan karena selain terang bulan pasang air laut pun sangat berpengaruh pada hasil tangkapan mereka.
"Setelah menyebarnya limbah oil spill, jangankan untuk dijual, untuk lauk makan saja tidak dapat," kesalnya.
Nelayan yang ada di Desa Pantai Bahagia Kecamatan Muaragembong, sambungnya, sekitar 1300 kepala keluarga (KK) yang berprofesi sebagai nelayan sero, dan 400 KK petani tambak.
"Ada 1300 KK nelayan sero di Desa Pantai Bahagia. Sedangkan petani tambak sekitar 400 kk," sebut Aswad, Rabu (28/4/21).
Menanggapi hal itu, Nasim Wana Ketua Forum Nelayan Kabupaten Bekasi mengaku sangat menyayangkan atas ketidaksigapan Pemkab Bekasi untuk membantu nelayan Muaragembong yang sudah sepekan terdampak limbah Pertamina PHE ONWJ.