SATUARAH- Gara-gara kali irigasi DT 8 Tambun kerap meluap pada musim hujan, tak jarang membuat lingkungan warga Desa Buni Bakti mengalami kebanjiran. Selain disebabkan dengan adanya endapan lumpur volume tinggi, juga penyempitan dan sejumlah titik jembatan penghubung yang rendah, sehingga sampah menyangkut di jembatan itu.
Begitu pula tidak adanya tembok penahan tanggul (TPT) yang menjadi penyebab banjir di lingkungan warga.
Warga Desa Buni Bakti berharap Irigasi DT 8 sepanjang 4 kilo meter kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi dalam hal ini Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi (DSDABMBK) dapat merespon aspirasi ini warga agar segera memasang turap di kali tersebut.
"Yang mengalami banjir itu bukan hanya di lingkungan perumahan saja termasuk di perkampungan juga," ungkap Sabarudin (40) warga RT 18/10 Dusun 3 Desa Buni Bakti.
Menurutnya, aliran sungai yang berada di Kampung Boin mulai dari RT 017, 018, 021 RW 10-12 Dusun 3 Desa Buni Bakti
tersendat lantaran kondisi saat ini banyak sampah rumah tangga dan eceng gondok yang mengakibatkan adanya penyempitan dan pendangkalan lumpur di sepanjang kali.
Hal itu dibenarkan Sidi Sumardi HM Kepala Desa Buni Bakti, Kecamatan Babelan, Kamis (28/1/2021). Menurut Sidi, terkait kali irigasi DT 8 Tambun ini sudah masuk dalam usulan musyawarah rencana pembangunan desa (Musrenbangdes) baik i/normalisasi maupun pemasangan turap sepanjang 4 kilo meter.
"Kita juga sudah usulkan untuk normalisasi dan pemasangan turap atau TPT dan juga sudah masuk skala prioritas dalam Musrenbangdes untuk diusulkan ke Musrenbang kecamatan," pungkasnya.