SATU ARAH - Sudah hampir sepekan wilayah Kabupaten Bekasi diguyur hujan dengan intensitas hujan yang sangat deras. Hal itu sangat membuat para petani kesulitan dalam melakukan pengeringan padi hasil panennya.
Seorang tokoh petani Desa Sukaindah Kecamatan Sukakarya, Mamad mengatakan, dengan tidak adanya cuaca panas matahari berimplikasi meruginya para petani. sebab kata dia, padi hasil panen tidak bisa dijemur dan itu merusak kualitas padi yang basah yang akhirnya tumbuh seperti benih.
"Sudah hampir seminggu tidak ada panas matahari karena selalu hujan dan mendung gabah (padi) hasil panen jadi pada tumbuh karena basah," keluhnya kepada satuarah.co, Senin (7/12/20).
Ditambahkan, petani bukan hanya kesulitan dalam menjemur gabahnya. Di saat musim penghujan seperti saat ini harga padi makin anjlok dari harga biasanya.
Dibeberkan olehnya, saat ini harga padi basah hanya Rp. 4000 sampai Rp. 4200 per kilogram. Padahal kata dia, jika cuaca cerah harga gabah mencapai Rp. 5000 sampai Rp 5500 per kilogramnya.
"Musim hujan sekarang ini harga padi juga murah. Tapi mau tidak mau ya harus dijual, ini saya jual Rp. 4200 per kilogramnya," ujarnya.
Menurutnya, situasi seperti ini memang sering terjadi kalau panen raya di akhir tahun yang selalu dibarengi musim penghujan.