SATU ARAH - Kesejahteraan adalah hal yang perlu diperjuangkan. Apalagi ini terkait kelayakan hidup manusia. Karena kemiskinan bukanlah cita-cita, tapi lebih pada nasib yang menimpa seseorang, dan siapapun boleh memperjuangkannya karena Allah SWT tidak akan merubah nasib manusia, kalau manusia itu tidak merubahnya sendiri.
Demikian disampaikan Kiyai Soleh Jaelani kepada satuarah.co di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bekasi, Rabu (2/12/2020).
Kiyai Kampung ini berpendapat, penegakan standar kelayakan dari miskin menuju sejahtera di Kabupaten Bekasi sedang diupayakan Umaro, dalam hal ini Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja selaku Kepala Daerah di Kabupaten Bekasi.
Menurutnya, salah satu bentuk kepedulian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi yakni menyiapkan anggaran sebesar Rp 100 miliar untuk program ‘ bedah rumah’ sebanyak 5.000 unit pada 2021, dengan perhitungan RAB, satu rumah sebesar Rp 20 juta.
"Jangan dilihat dari jumlah uangnya yang Rp 20 juta, tapi lihat bagaimana spirit kepedulian ini bisa terus berjalan. Saya yakin program berkelanjutan ini seiring inflasi PAGU nya, juga pastinya akan bertambah," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Bekasi, H. Eka Supria Atmaja mengatakan, program yang diberi nama Bekasi Bedah Nata Rumah (Bebenah), adalah program yang harus Jalan setiap tahunnya.
"Alhamdulillah, saya kesampingkan kesibukan saya hari ini. Dan saya sengaja mereschedule kegiatan saya yang lainnya khusus untuk meninjau langsung kegiatan ‘ bedah rumah’ yang saya istilahkan dengan Bebenah dan lokasi di hari Selasa ini kita prioritaskan di Kecamatan Bojongmangu," jelas Eka saat meninjau lokasi Bebenah di Kecamatan Bojong Mangu, Selasa (1/12/2020).