SATUARAH.CO - Saluran sekunder (SS) BUT 8 dengan sebutan Kali Kopeng ke arah barat Desa Babelan Kota, Kecamatan Babelan kini dikeluhkan masyarakat.
Pasalnya, kondisi saluran sekunder tersebut dikatakan warga Desa Babelan Kota berubah menjadi sempit juga dangkal, tak ubahnya seperti got.
"Kali Kopeng yang ke arah barat sekarang ini aliran airnya tidak lancar, Pak. Setiap musim hujan di lingkungan RT 23/03 ini selalu kebanjiran gegara dangkal juga sempit tak ubahnya seperti got," kata Joit, warga RT 23/03 Desa Babelan Kota, Senin (22/8/22).
Baca Juga: Presiden Jokowi Luncurkan Food Estate di Gresik Jawa Timur
Sain (62) salah satu petani padi di Babelan menambahkan, dulunya Kali Kopeng ini merupakan saluran irigasi yang bisa memperlancar aliran air dan bisa meningkatkan hasil produksi pertanian.
Baca Juga: Hadiri Pelatihan Aplikasi E Kor dan E Bapem, Sekda Subang Tekankan Inovasi Pelayanan Prima
Hal itu dibenarkan Supriyadi Sekretaris Desa (Sekdes) Babelan Kota. Kali Kopeng menurutnya, sudah diusulkan oleh pemerintah desa melalui RT, RW, musyawarah dusun (Musdus) hingga melalui Musrenbangdes dan Musrenbang Kecamatan agar dilakukan normalisasi dan penurapan Kali Kopeng disampaikan ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi.
Dia berujar, usulan normalisasi dan penurapan sepanjang Kali Kopeng ke arah barat sampai batas pertigaan kali Haji Adang masuk skala prioritas pada usulan Musrenbang Desa dan Musrenbang Kecamatan tahun 2019 lalu, namun hingga saat ini belum terealisasi.
"Padahal, usulan yang disampaikan itu bersifat urgent. Jika tidak segera direspon usulan tersebut. Ini sangat dikhawatirkan warga akan dampaknya, lantaran acap kali Kampung Babelan yang meliputi 4 RT itu kebanjiran dari luapan air Kali Kopeng," ungkapnya.
"Atas nama warga Desa Babelan Kota kepada Pj Bupati Bekasi, usulan masyarakat untuk saluran sekunder BUT 8 ke barat itu dimohon agar dapat segera direalisasi," imbuhnya. √