aspirasi

Gegara Dangkal, SS BUT 8 Babelan jadi Penyebab Banjir di Dua Desa, Ini Menurut BPD Babelan Kota

Rabu, 22 Desember 2021 | 14:58 WIB
(SATUARAH.CO/SASMITA)

SATUARAH.CO - Warga dua desa di kecamatan Babelan kerap mengeluh, lantaran air di saluran sekunder (SS) BUT 8 Babelan sering meluap di sepanjang bantaran kali hingga ke lingkungan penduduk Desa Babelan Kota dan Desa Kedung Pengawas, Kecamatan Babelan.

"Air kali ini sering meluap lantaran SS BUT 8 Babelan itu dangkal, karena selama ini enggak pernah dikeruk lumpurnya, sehingga kali ini enggak bisa menampung air. Dampaknya lingkungan warga terkena bajir," keluh Saman (67), warga Desa Kedung Pengawas.

Baca Juga: Torehkan Citra Positif, Peneliti LSI Sebut Kang DM Bisa Jadi Rising Star di Jabar

Baca Juga: Pemkot Bekasi Gelar Skrining Gejala TBC dan Rontgen Dada, Catat Lokasinya

Baca Juga: Peringati Hari Ibu ke 93, TP PKK Kota Bekasi Ziarah ke TMP Patriot Bangsa

Keluhan yang sama yang dirasakan warga RT 06/01 dan warga RT 13, 23, 24 RW 03 Desa Babelan Kota.

"Jangankan diguyur hujan, saat ini ada air kiriman dari hulu sering meluap, hingga mengganggu aktivitas warga sekitar," keluh Amad (45), warga Desa Babelan Kota.

Keluhan warga itu dibenarkan Nacep Saputra, anggota BPD Babelan Kota Bidang Pembangunan Desa, Rabu (22/12/21).

Menurut Nacep, pihak desa juga telah mengusulkannya melalui surat dari Kepala Desa Babelan Kota yang disampaikan ke Dinas SDABMBK Kabupaten Bekasi bulan November 2021 lalu.

Pihak desa, kata Nacep, mau pinjam pakai alat berat jenis beko (eksavator) ukuran kecil jenis ampibi untuk normalisasi kali SS BUT 8 Babelan. Namun hingga saat ini belum direalisasi permohonan dimaksud.

"Saluran air itu kondisinya saat ini mengalami pendangkalan hingga penyempitan sepanjang dua desa. Apalagi ini sudah memasuki musim hujan, banyak warga mengeluh terkait adanya luapan air dari saluran itu," bebernya.

Lebih lanjut dikatakan Nacep, karena saluran air itu dangkal dan sempit, sehingga tidak bisa menampung debit air baik itu air kiriman dari hulu maupun hujan. Dampaknya, ke lingkungan warga sekitar 4 RT dan 2 RW," ungkap Nacep Saputra. ✓

Tags

Terkini