SATUARAH.CO - Sedikitnya, sembilan tokoh masyarakat selaku perwakilan masyarakat Desa Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi menggeruduk Kantor Desa untuk bertemu langsung dengan pengurus Badan Permusyawaratan Desa (BPD) setempat.
Kedatangan Sembilan tokoh masyarakat tersebut diterima langsung Ketua BPD Sukadanau Ipet Romli dan rekannya. Menurut Usman, kedatangan mereka untuk menyampaikan aspirasi masyarakat Desa Sukadanau tentang kinerja Kepala Desa Sukadanau, Mulyadi yang juga disinyalir melakukan sejumlah kesalahan dalam tugasnya.
BACA JUGA: Tertarik Soal TWUP4, Pemkot Balikpapan Lakukan Ini ke Kota Bekasi
“Kami mengawal aspirasi warga terkait kasus dugaan asusila yang dilakukan Kepala Desa (Kades) Sukadanau. Terlepas itu belum terbukti secara hukum, kami mewakili warga untuk mengklarifikasi hal itu ke pihak BPD, agar situasi kondusif,” terang Usman selaku tokoh masyarakat setempat kepada sejumlah awak media, Kamis (11/12/21).
BACA JUGA: Masuk Enam Besar Lomba Posyandu Jabar 2021, Ini Harapan Wabup Cirebon Buat Desa Ciawiasih
Selain itu, kata Usman, lantaran suasana masih PPKM, sembilan tokoh masyarakat yang mewakili masyarakat Desa Sukadanau mengawal ‘Surat Mosi Tidak Percaya terhadap Kades Sukadanau’. Perwakilan warga tersebut lanjut Usman berharap BPD Sukadanau segera merespon aspirasi warga.
BACA JUGA: Air Comberan Keluar ke Jalan Raya Pertamina Kedaung, Ini Penyebabnya
“Masyarakat Sukadanau berharap lembaga BPD berperan aktif dalam merespon aspirasi masyarakat terkait sanksi sosial terhadap Kepala Desa Sukadanau,” imbuhnya.
Ketika dikonfirmasi, Ketua BPD Sukadanau, Ipet Romli mengaku akan segera melakukan rapat dengan para pengurus. Namun Ipet tidak ingin dikonfimasi lebih lanjut. “Saya akan rapat dulu dengan pengurus. Saya tidak ingin berkomentar lebih jauh. “Saya mohon maaf tidak bisa berkomentar sebelum rapat dengan para pengurus,” kilahnya.
Sementara itu, Kapolsek Cikarang Barat, Kompol Seno yang turut hadir DALAM pertemuan tersebut mengatakan, pihaknya hanya sebatas menengahi saja. “Kita hanya menengahi saja, karena ada laporan bahwa ada masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasi,” tandasnya. ✓