SATU ARAH - Pintu air irigasi DT 8 atau yang biasanya disebut pintu air Kali Kopeng rusak total nyaris tidak berfungsi. Kondisi saat ini seolah sudah tidak ada pintunya.
Menurut warga sekitar, kerusakan Pintu Air Kali Kopeng itu terjadi sudah sekian tahun silam yang diduga minimnya perawatan dari pihak terkait.
Padahal, kata warga, pintu air itu untuk pengendali debit air. Bahkan petani di utara wilayah Babelan masih membutuhkan pasokan air agar areal sawahnya bisa dialiri.
Petani di utara wilayah Kecamatan Babelan merasa kelimpungan dibuatnya, gara-gara pintu air di bendungan Kali Kopeng itu tidak berfungsi.
Baca juga: Hadeuh!! Gegara Kali Kopeng Babelan Menyempit, Suplai Air ke Areal Sawah Tersendat
"Sawah di wilayah Babelan ini masih ada Pak, mohon dipikirkan nasib petani. Jangan sampai merugi lantaran minim mendapat pasokan air ke sawah yang saat ini sudah ditanami padi sangat membutuhkan air karena usia padi sudah 2 bulan lebih," kata Sain petani yang tergabung dalam kelompok tani Bulaksana Desa Kedung Jaya Kecamatan Babelan, Sabtu (11/9/21).
Kondisi saat ini, kata Sain, para petani terpaksa membuat pengganti pintu bendungan air sementara, dengan menggunakan potongan papan bekas dan kedebong pohon pisang untuk buka tutup pembagian air ke saluran sekunder dan untuk mengairi sawahnya yang sudah ditanami padi.
"Bendungan air Kali Kopeng ini sudah lama enggak ada pintunya loh mas," ungkapnya seraya mengatakan, padahal pintu air itu sangat dibutuhkan buat pengaturan debit air dari irigasi ke saluran sekunder. Jika petani mau mengairi sawah itu bisa buka tutup, bukan seperti sekarang ini bisa kelimpungan dibuatnya.
"Sementara sebagai pintu pengganti petani terpaksa menggunakan kayu papan bekas, juga ada yang menggunakan kedebong batang pohon pisang yang dijadikan untuk bendungan buka tutup pengendali air alakadarnya," beber Asep petani di Babelan.
Dikatakannya, gegara pintu air itu sudah tak berfungsi, petani akan terancam kerugian akibat minimnya pasokan air untuk sawah yang digarapnya. ✓